1.4 Manfaat Penelitian
Suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang jelas. Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal yang
diteliti serta mengembangkan kemampuan berfikir penulis melalui penulisan karya ilmiah ini.
2. Secara praktis, dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat
terutama bagi Dinas Sosial dan bagi instansi terkait, LSM Lembaga Swadaya Masyarakat serta masyarakat secara umum untuk lebih memperhatikan
keberadaan anak jalanan ini, karena bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab Pemerintah dan juga tanggung jawab kita bersama.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Implementasi Kebijakan
1.5.1.1 Pengertian Kebijakan
Kebijakan policy diberi arti yang bermacam-macam oleh berbagai pakar. Seperti Friedrick dalam Winarno, 2002: 16 mendefenisikan kebijakan sebagai
“Suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan
kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu
sasaran ataupun maksud tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Anderson yang dikutip dari Nurcholis, 2007: 263 memandang kebijakan sebagai “Suatu tindakan yang mempunyai tujuan yang
dilakukan seseorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk memecahkan suatu masalah”. Selanjutnya, Anderson mengklasifikasikan kebijakan policy menjadi
dua: subtantif dan prosedural. Kebijakan subtantif yaitu apa yang harus dikerjakan oleh Pemerintah sedangkan kebijakan prosedural yaitu siapa dan bagaimana
kebijakan tersebut diselenggarakan. Menurut PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikutip dalam Wahab,
1991: 12, kebijakan itu diartikan sebagai “Pedoman untuk bertindak”. Pedoman itu boleh jadi amat sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau
sempit, kabur atau jelas, longgar atau terperinci, bersifat kualitatif atau kuantitatif, publik atau privat. Kebijakan dalam maknanya seperti ini mungkin berupa suatu
deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktifitas-aktifitas tertentu atau suatu rencana.
Pengertian berikutnya dikemukakan oleh Raksasataya dalam Islamy, 2001: 17, yang memberikan defenisi kebijakan sebagai “Suatu taktik dan strategi
yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan”, oleh karena itu suatu tujuan kebijakan memuat tiga elemen yaitu:
1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai.
2. Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. 3.
Penyediaan berbagai masukan untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari taktik atau strategi.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Mustopadidjaja dalam Nurcholis, 2007: 263, menjelaskan bahwa istilah kebijakan lazim digunakan dalam kaitannya dengan “Tindakan atau
kegiatan Pemerintah serta perilaku negara pada umumnya dan kebijakan tersebut dituangkan dalam berbagai bentuk peraturan-peraturan”.
Dari beberapa pengertian yang diuraikan oleh berbagai pakar tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kebijakan merupakan “Segala tindakan atau kegiatan
yang mengarah pada tujuan tertentu yang ingin dicapai dengan berbagai prosedur dan aturan-aturan yang ditetapkan untuk memecahkan berbagai masalah”.
1.5.1.2 Tahapan Kebijakan