Pengertian Anak Jalanan Keberadaan Anak Jalanan

Di dalam program pembinaan perlu juga diperhatikan integritas dari seluruh program pembinaan, maka: 1 Perlu dijaga agar dalam seluruh program diciptakan variasi, metode dalam mengolah kegiatan agar program berjalan lancar serta memikat dan tidak monoton serta membosankan. 2 Perlu diketahui sikap, pengalaman dan keahlian Pembina dalam bidang pembinaan. Sikap Pembina sangat menentukan cara pelaksanaan program. Soedijar, 1990: 9.

1.5.3 Keberadaan Anak Jalanan

1.5.3.1 Pengertian Anak Jalanan

Arti anak jalanan menurut peserta Lokakarya Nasional Anak Jalanan dengan Departemen Sosial sebagai penyelenggara adalah “Anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya”. Departemen Sosial, 2006: 22. Dalam tulisan Shalahuddin dan KHA Konvensi Hak Anak yang dikutip dari Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 2003: 35 memberikan pengertian anak jalanan sebagai “Satu kelompok anak yang berada dalam kesulitan khusus children in especially difficult circumtance yang menjadi prioritas untuk segera ditangani”. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Johanes dalam Huraerah, 2006: 80 pada seminar tentang pemberdayaan anak jalanan yang dilaksanakan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung menyebutkan bahwa anak jalanan adalah “Anak yang menghabiskan waktunya di jalanan baik untuk bekerja maupun tidak yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai hubungan dengan keluarga dan anak yang mandiri sejak kecil karena kehilangan orang tua atau keluarga”. Lebih lanjut, menurut Sudijar dalam Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 2003: 65 mendefenisikan anak jalanan sebagai “Anak-anak usia 7-21 tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat-tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketertiban dan keselamatan orang lain serta membahayakan dirinya, yang pada umumnya bekerja sebagai pengamen, penjual koran, penyemir sepatu, pedagang asongan dan pemulung”. Dari batasan pengertian tersebut, Sudijar mengemukakan bahwa ciri-ciri anak jalanan yang dikutip dari Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 2003: 65 yaitu: 1. Berada di tempat umum jalanan, pasar, tempat hiburan, terminal atau stasiun. 2. Berpendidikan rendah kebanyakan putus sekolah, sedikit sekali yang tamat SD. 3. Berasal dari keluarga yang tidak mampu kebanyakan kaum urban, beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya. 4. Melakukan aktifitas ekonomi. Universitas Sumatera Utara Sementara dalam pengertian Ilmu Sosiologi yang dikutip dari Nugroho, 2003: 97 istilah anak jalanan menunjuk pada aktifitas sekelompok anak yang keluyuran di jalan-jalan, orang awam mengatakan sebagai kenakalan anak dan perilaku mereka dianggap mengganggu ketertiban sosial. Sedangkan dalam pengertian Ilmu Ekonomi, istilah anak jalanan menunjuk pada aktifitas sekelompok anak pekerja anak yang terpaksa mencari nafkah di jalanan karena kondisi ekonomi orang tua yang miskin. Dari beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan pasar dan pusat-pusat keramaian lainnya.

1.5.3.2 Karakteristik Anak Jalanan