Macam-Macam Manfaat Isi Kebijakan

4.1.2 Macam-Macam Manfaat

Suatu kebijakan yang akan dirumuskan pasti memiliki tujuan dan manfaat yang seobjektif mungkin untuk dicapai, artinya kebijakan yang ditetapkan benar- benar tepat sasaran terhadap kepentingan yang dimaksud. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Umur Ginting yang menyatakan bahwa, tujuan yang ingin dicapai dari program pembinaan ini yakni: “Mengurangi kegiatan anak di jalanan sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya seperti dapat bermain dan belajar layaknya anak-anak pada umumnya dan dapat kembali kepada orang tuanya serta terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya”. Sedangkan macam-macam manfaat yang diharapkan dengan adanya program pembinaan anak jalanan ini adalah: “Pertama, anak memiliki keterampilan sehingga dapat bekerja untuk membantu orang tuanya dengan catatan bukan bekerja di jalanan, karena seorang anak yang bekerja di jalanan dikhawatirkan sangat rentan terhadap berbagai kecelakaan lalu lintas dan rentan terhadap berbagai penyakit yang muncul. Kedua, diharapkan anak tidak kembali lagi ke jalanan sehingga tidak merusak pemandangan dan ketertiban umum akibat berkeliarannya mereka di jalanan”. Sementara hasil wawancara penulis dengan Bapak Syamsul dari Yayasan KKSP Kelompok Kerja Sosial Perkotaan mengatakan: “Tujuan program pembinaan anak jalanan dari yayasan kami adalah untuk mendapatkan hak-haknya kembali melalui pendidikan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan dan kemauan si anak serta mendampingi mereka lewat media seni, seperti musik, lukis, teater, puisi dan tari serta diberi pelatihan-pelatihan kerja yang nantinya dapat mandiri dalam menuju kedewasaan, pada akhirnya akan mengurangi keberadaan mereka di jalanan”. Universitas Sumatera Utara Di Yayasan Econom, penulis melakukan wawancara kepada Ibu Linda yang menjelaskan bahwa tujuan dan manfaat yang kami harapkan dari adanya program pembinaan ini adalah: “ Pertama, anak tidak kembali lagi ke jalanan, baik itu untuk bekerja ataupun sekedar kumpul-kumpul di jalanan, karena dikhawatirkan menimbulkan tidakan-tindakan yang tidak diinginkan. Kedua, mengurangi beban kerja anak di jalanan, yang tadinya 8 jam bekerja setelah adanya program pembinaan ini maka si anak akan meluangkan waktunya untuk mengikuti program pembinaan sehingga akhirnya jam kerjanya berkurang dan alangkah lebih baik lagi tidak bekerja di jalanan. Ketiga, diharapkan setelah si anak mendapatkan pembinaan berupa keterampilan seperti; belajar komputer, sablon, menjahit, dan merangkai papan bunga maka ke depan pengembangannya si anak bisa mandiri”. Kepada anak jalanan sendiri, penulis melakukan wawancara dengan Laila, Anastasa, Adi, dan Hendra. Seperti Laila, yang berusia 18 tahun bekerja sebagai pencari barang- barang rongsokan mengatakan: “Walaupun orang tua saya tidak sanggup menyekolahkan ke sekolah formal, saya masih beruntung bisa sekolah paket C secara gratis di Yayasan Econom ini dan juga mendapat keterampilan-keterampilan seperti belajar komputer dan menjahit, dan itu sangat bermanfaat bagi saya. Untuk harapan saya, mudah-mudahan ijazah yang saya dapat dari sekolah paket C ini bisa digunakan untuk mencari kerja agar saya tidak bekerja di jalanan lagi”. Selanjutnya, penulis mewawancarai Anastasa yang juga berusia 18 tahun, bekerja membantu Ibunya di pasar berjualan sayur, menuturkan: “Pagi-pagi sekali saya harus bangun bantu Ibu jualan sayur ke pasar, karena pendapatan Bapak yang hanya menarik beca tidak mencukupi untuk biaya hidup, makanya saya ikut membantu. Dari pembinaan yang ada seperti diajari komputer, menjahit, merangkai papan bunga sangat bermanfaat sekali, karena dapat menambah wawasan, dan harapan saya ke depan bisa buka usaha sendiri nantinya kalau benar-benar sudah bisa menguasai komputer dan menjahit”. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Adi yang berumur 16 tahun menuturkan: “Kalau saya bekerja di doorsmer. Orang tua saya sebenarnya melarang bekerja, karena kerjanya mulai dari jam 5 sore sampai jam 10 malam dan pendapatan orang tua juga mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi karena pengaruh lingkungan dengan melihat kawan-kawan juga bekerja makanya saya ikut dan ingin punya gaji sendiri. keterampilan yang saya sukai, yang saya dapatkan di dalam pembinaan ini adalah bermain alat musik dan nyablon baju, mudah-mudahan manfaatnya kalau saya belajar dan terus belajar, saya tidak bekerja di doorsmer lagi karena gajinya tidak banyak, tetapi dapat mempergunakan keterampilan yang telah saya peroleh untuk dapat pekerjaan yang lebih baik”. Sementara Hendra yang juga berumur 16 tahun, bekerja sebagai penyapu angkot di Terminal Amplas mengatakan: ”Saya bekerja menyapu angkot di Terminal Amplas ini lebih kurang 5 tahun. Pendapatan yang saya dapat dari menyapu angkot lumayan untuk menambah penghasilan orang tua saya, walaupun begitu saya tidak ingin selamanya bekerja sebagai penyapu angkot, memang saya dapat sekolah gratis di Yayasan Econom melalui paket B untuk tingkat SMP, dimana sebelumnya saya sempat sekolah di sekolah formal, namun karena orang tua saya tidak ada biaya untuk menyekolahkan saya lagi maka saya sekolah paket B di Yayasan Econom ini karena gratis dan juga diberikan pembinaan-pembinaan melalui belajar membuat karangan bunga, bermain alat musik, belajar komputer dan menyablon dan saya sangat bersyukur akhirnya sekolah saya tdak putus. Harapan dan manfaat yang ingin saya peroleh dari adanya semua ini, saya dapat sekolah lebih tinggi lagi walaupun hanya berupa paket-paket yang diberikan dan ilmu dari keterampilan yang saya peroleh tersebut dapat saya manfaatkan untuk nantinya bekerja di perusahaan-perusahaan yang besar dan mewah”. Menurut pandangan penulis, penuturan dari beberapa informan tersebut tampaknya tidak jauh berbeda, yakni dengan adanya program pembinaan yang dimaksud, maka manfaat utama adalah anak tidak kembali lagi ke jalanan untuk melaksanakan aktifitas bekerja. Anak diharapkan memiliki cara hidup yang sehat dan normatif, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan sekarang maupun masa yang akan datang, sehingga mereka mempunyai mekanisme pertahanan diri dan memiliki pikiran positif tentang kehidupannya. Universitas Sumatera Utara Jika dikaitkan dengan fungsi pembinaan yang dikemukakan oleh Mangunhardjana dalam bukunya pembinaan, arti dan metodenya, dengan manfaat dari pembinaan yang diutarakan oleh para informan yang penulis wawancarai, ternyata memiliki kesamaan arti yang tidak jauh berbeda yakni, untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan, merubah dan mengembangkan sikap, memberikan latihan, mengembangkan kecakapan dan keterampilan.

4.1.3 Sejauhmana Perubahan Akan Diwujudkan