Dengan demikian suatu kebijakan boleh jadi tidak dapat diimplementasikan secara efektif sehingga dinilai oleh para pembuat kebijakan
sebagai pelaksanaan yang jelek, atau baik pembuat kebijakan maupun mereka yang ditugasi untuk melaksanakannya sama-sama sepakat bahwa kondisi
eksternal benar-benar tidak menguntungkan bagi efektifitas implementasi.
1.5.1.3 Pengertian Implementasi Kebijakan
Setiap perumusan suatu kebijakan apakah itu menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu diiringi dengan suatu tindakan pelaksanaan atau
implementasi, karena betapa pun baiknya suatu kebijakan tanpa diimplementasikan maka tidak akan banyak berarti.
Dalam kamus Webster yang dikutip dari Wahab, 1991: 50, merumuskan secara pendek bahwa to implement mengimplementasikan berarti to provide the
means for carrying out; menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu; to give practical effect to menimbulkan dampakakibat terhadap sesuatu. Kalau
pandangan ini kita ikuti, maka implementasi kebijakan dapat dipandang sebagai “Suatu proses melaksanakan keputusan kebijakan biasanya dalam bentuk
undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, perintah eksekutif atau dekrit Presiden”.
Universitas Sumatera Utara
Pressman dan Wildavsky dalam Syaukani, Gaffar dan Rasyid, 2002: 295, merumuskan implementasi sebagai “Proses interaksi diantara perangkat tujuan
dan tindakan yang mampu untuk meraihnya”, dan “Serangkaian aktifitas langsung yang diarahkan untuk menjadikan program berjalan”, dimana aktifitas tersebut
mencakup: a.
“Organisasi Organization: pembentukan atau penataan kembali sumber daya, unit-unit serta metode untuk menjadikan program berjalan;
b. “Interpretasi Interpretation; menafsirkan agar program menjadi rencana dan
pengarahan yang tepat untuk dapat diterima dan dilaksanakan; c.
“Penerapan Application; ketentuan rutin dari pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang dapat disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program”.
Mazmanian dan Sabatier yang dikutip dari Wahab, 1991: 51, mengatakan bahwa makna implementasi adalah “Memahami apa yang senyatanya
terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijakan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-
kegiatan yang timbul sesudah disahkannya usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibatdampak nyata pada
masyarakat atau kejadian-kejadian. Menurut Edwards III, yang dikutip dari Jurnal Analisis Administrasi dan
Kebijakan, 2006: 31 mengatakan bahwa implementasi kebijakan adalah “Tahap pembuatan kebijakan antara pembentukan kebijakan dan konsekuensi-
konsekuensi kebijakan bagi masyarakat yang dipengaruhinya”.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Grindle dalam Wahab, 1991: 45, implementsi kebijakan sesungguhnya bukanlah sekedar bersangkut paut dengan mekanisme
penjabaran keputusan-keputusan politik dalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi, melainkan lebih dari itu, ia menyangkut masalah
konflik, keputusan dan siapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan. Oleh sebab itu tidak terlalu salah jika dikatakan implementasi kebijakan merupakan
aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan. Bahkan Udoji dengan tegas mengatakan bahwa pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan
mungkin jauh lebih penting dari pada sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan.
Lebih lanjut, menurut Grindle yang dikutip dalam Syaukani, Gaffar dan Rasyid, 2002: 296 mengidentifikasi bahwa ada dua hal yang sangat menentukan
keberhasilan dari implementasi, yakni: 1.
Isi kebijakan Content of Policy, yang meliputi: a.
Kepentingan siapa saja yang terlibat Interests affected. b.
Macam-macam manfaat Type of benefit. c.
Sejauhmana perubahan akan diwujudkan Extent of change envisioned. d.
Tempat pembuatan keputusan Site of decision making. e.
Siapa yang menjadi implementor agensi Program implementers. f.
Sumber daya yang disediakan Resources committed.
Universitas Sumatera Utara
2. Konteks dari implementasi Context of Implementation, yang meliputi:
a. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi para aktor yang terlibat Power,
interest and strategy of actors involved. b.
Karakteristik lembaga dan rezim Institutions and regime characteristics. c.
Sesuai dengan kaidah dan tingkat responsif Compliace and responsiveness.
Untuk lebih jelasnya berikut diagram implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Grindle.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan-tujuan kebijakan
Tujuan tercapai
Kegiatan-kegiatan Hasil akhir:
implementasi dipe- ngaruhi oleh:
a. Dampaknya terhadap
a. Konten kebijakan: masyarakat,
Program- 1. Pihak yang ke-
perseorangan program aksi
pentingannya dan kelompok-
dan proyek- dipengaruhi
kelompok proyek ter-
2. Jenis manfaat b. Tingkat peru-
tentu di- yang bisa di-
bahan dan rancang dan
peroleh penerimaannya.
dibiayai. 3. Jangkauan peru-
bahan yang di harapkan
4. Letak pengam- bilan keputusan
5. Pelaksana-pelak Program-
sana program program disampai-
6. Sumber-sumber kan sesuai
yang dapat di- dengan rancangan.
sediakan. b. Konteks implementasi:
1. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi-strategi dari
para aktor yang terlibat 2. Ciri-ciri kelembagaan
dan regim 3. Konsistensi dan daya
tanggap
PENGUKURAN KEBERHASILAN
Gambar: Diagram implementasi kebijakan oleh Grindle yang dikutip dalam Wahab, 1990: 126.
Universitas Sumatera Utara
Dari apa yang disampaikan oleh Grindle, dapat dinyatakan bahwa keberhasilan dari implementasi sebuah kebijakan ditentukan oleh banyak hal,
terutama yang menyangkut kepentingan-kepentingan yang terlibat didalammya. Dengan memanfaatkan diagram yang dikembangkan oleh Grindle tersebut, maka
dengan demikian jelas bahwa proses implementasi kebijakan hanya dapat dimulai apabila tujuan-tujuan dan sasaran yang semula bersifat umum telah diperinci,
program-program aksi telah dirancang dan sejumlah danabiaya telah dialokasikan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tersebut. Inilah syarat-syarat
pokok bagi implementasi kebijakan, tanpa adanya syarat-syarat tersebut maka kebijakan yang ditetapkan hanya dianggap sekedar retorika politik atau selogan
politik. Dengan demikian implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial
dalam proses kebijakan. Dimana suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan, karena
implementasi kebijakan adalah salah satu variabel penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu kebijakan didalam memecahkan persoalan-persoalan.
1.5.1.4 Model-Model Implementasi Kebijakan