Sejauhmana Perubahan Akan Diwujudkan

Jika dikaitkan dengan fungsi pembinaan yang dikemukakan oleh Mangunhardjana dalam bukunya pembinaan, arti dan metodenya, dengan manfaat dari pembinaan yang diutarakan oleh para informan yang penulis wawancarai, ternyata memiliki kesamaan arti yang tidak jauh berbeda yakni, untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan, merubah dan mengembangkan sikap, memberikan latihan, mengembangkan kecakapan dan keterampilan.

4.1.3 Sejauhmana Perubahan Akan Diwujudkan

Sebuah kebijakan haruslah disikapi dengan tepat. Seperti masalah anak jalanan di Kota Medan sangatlah beragam sehingga penanganannya juga harus disesuaikan dengan masalah yang ada dan pada akhirnya perubahan yang diharapkan akan dapat terwujud, walaupun hanya sebatas meminimalisir atau mengurangi keberadaan mereka, karena sesunguhnya untuk menghilangkan keberadaan anak jalanan ini sepenuhnya sangat sulit direalisasikan mengingat krisis ekonomi Negara Indonesia yang begitu terpuruk. Seperti hasil wawancara penulis dengan Bapak Umur Ginting dari Dinas Sosial yang menyatakan bahwa: “Perubahan yang ingin diwujudkan sesunguhnya tidak jauh berbeda dengan manfaat yang ingin dicapai, yakni mengurangi anak berada di jalanan, baik itu untuk bekerja atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-temannya”. Universitas Sumatera Utara Menurut Bapak Syamsul dari Yayasan KKSP Kelompok Kerja Sosial Perkotaan menyangkut perubahan yang akan diwujudkan melalui program pembinan tersebut, yakni: “Sebagaimana anak-anak yang lain, anak jalanan juga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang layak, untuk itu perubahan yang perlu diwujudkan adalah anak-anak jalanan ini dapat tumbuh sesuai dengan masa berkembang, baik perkembangan fisik maupun mentalnya, seperti mendapatkan hak pendidikan, pelayanan kesehatan, bermain dan sebagainya”. Sedangkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Muammar dari Yayasan Econom mengutarakan bahwa perubahan yang ingin diwujudkan dengan adanya program pembinaan ini adalah: “Diharapkan aktifitas kerja anak di jalanan berkurang, seperti meminta- minta atau mengemis, dan anak jalanan yang putus sekolah dapat dibina untuk sekolah sebagaimana layaknya anak yang belajar formal di sekolah, karena Yayasan Econom ini juga melakukan pembinaan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM dengan program paket A untuk Sekolah Dasar SD, paket B untuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan paket C untuk Sekolah Menengah Atas SMA secara gratis, sehingga anak jalanan yang putus sekolah mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak pada umumnya”. Menurut analisa penulis, dengan adanya kebijakan program pembinaan anak jalanan ini, baik dari Dinas Sosial sendiri dan LSM Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait didalamnya, maka realisasi yang ingin diwujudkan adalah berkurangnya keberadaan anak jalanan dan mereka mendapatkan hak- haknya kembali. Pemerintah beserta segenap masyarakat haruslah berupaya agar mereka tidak lagi bekerja di jalanan, karena usianya belum sepantasnya untuk bekerja, mereka seharusnya belajar, sekolah dan masih dalam bimbingan, asuhan serta didikan orang tua atau keluarganya. Universitas Sumatera Utara Mereka adalah anak-anak, untuk itu hendaklah diupayakan pengembalian anak jalanan kepada kedudukan aslinya sebagai anak dalam keluarga dan Negara. Dalam usaha untuk mengembalikan hak anak jalanan kepada kedudukannya sebagai anak dalam keluarga dan negara serta pemberdayaan dan peningkatan pendapatan keluarga, Pemerintah hendaklah melakukan program pembangunan dengan mendahulukan masyarakat lapisan bawah. Pembangunan yang dilakukan haruslah diutamakan dan didahulukan dari bawah, apalagi dalam kondisi sekarang, dimana jumlah penduduk miskin semakin meningkat maka alokasi dan pembangunan pusat dan daerah haruslah diutamakan bagi kelompok ini.

4.1.4 Siapa yang Menjadi Implementor Agensi