Jenis Penelitian Defenisi Operasional Gambaran Umum Lokasi Penelitian

28 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik yang bertujuan mengetahui hubungan pola konsumsi makanan dan konsumsi susu dan tinggi badan anak usia 6-12 tahun di SDN 173538 Balige. Adapun rancangan pada penelitian ini adalah menggunakan rancangan cross sectional yaitu suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan faktor penelitian dengan cara mengamati status paparan serentak pada individu dari suatu populasi pada saat itu. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian dilakukan di SDN 173538 Balige. Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena pada survei awal didapat beberapa murid SDN 173538 Balige memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya. Dari 15 orang, 8 orang 53,33 memiliki tubuh pendek dan sangat pendek. Anak yang diukur tinggi badannya diketahui juga bahwa mereka minum susu, namun jenis, frekuensi, dan kuantitas susu yang diminum berbeda-beda tiap anak. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pola konsumsi makanan dan konsumsi susu yang dapat mempengaruhi tinggi badan anak tiap anak. Penelitian seperti ini juga belum pernah sebelumnya dilakukan di sekolah ini. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Desember 2013 sampai Juli 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah semua nilai baik hasil menghitung atau mengukur, kualitatif atau kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti sifat-sifatnya Isgiyanto, 2009. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN 173538 Balige yang berjumlah 154 siswa.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian. Jumlah sampel yang akan diteliti dihitung dengan menggunakan rumus penelitian non eksperimental dengan N jumlah populasi diketahui Isgiyanto, 2009: NZ² 1 -α 2 P1 - P n = Nd² + Z² 1 -α 2 P1 - P Keterangan: N : Jumlah populasi 154 n : Jumlah sampel d : Galat pendugaan 10 atau 0,1 Z² 1 -α 2 : Nilai sebaran normal baku yang besarnya tergantung α α = 5 P : Proporsi populasi 0,5 1541,96² 0,51 – 0,5 n = 1540,1² + 1,96² 0,51 – 0,5 Universitas Sumatera Utara 147,9016 = 2,5004 = 59,15 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 59,15 dibulatkan menjadi 59 orang. Namun, peneliti menggenapkan jumlah sampel sehingga menggunakan 60 orang sebagai sampel. Sampel yang dipakai adalah siswa kelas III sampai kelas V SD dengan alasan karena siswa tersebut sudah mulai bisa untuk diwawancarai tentang konsumsi susu sedangkan kelas VI sedang menghadapi Ujian Nasional. Jumlah kelas III sampai kelas V sebanyak 79 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportional stratified sampling dimana dapat dipisah-pisahkan menurut kelas dan sampel diambil secara acak sederhana dari setiap kelasnya. Besar sampel setiap kelas adalah sebagai berikut. 1. Kelas III = × 60 = 22,79 = 23 orang Untuk jumlah sampel kelas III dengan total 30 siswa maka didapat sampel sebanyak 23 orang anak. 2. Kelas IV = × 60 = 21,26 = 21 orang Untuk jumlah sampel kelas IV dengan total 28 siswa maka didapat sampel sebanyak 21 orang anak. 3. Kelas V = × 60 = 15,95 = 16 orang Untuk jumlah sampel kelas V dengan total 21 siswa maka didapat sampel sebanyak 16 orang anak. Universitas Sumatera Utara

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pola konsumsi makanan, konsumsi susu dan tinggi badan siswa atau responden. Pengumpulan data pola konsumsi makanan dan konsumsi susu dalam penelitian ini dilakukan dengan metode food recall 24 jam. Pengumpulan data tinggi badan dilakukan dengan mengukur tinggi badan siswa menggunakan microtoise.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian adalah jumlah seluruh siswa dan jumlah siswa per kelas yang diperoleh dari catatan data siswa dari pihak sekolah SDN 173538 Balige.

3.5. Defenisi Operasional

1. Anak usia 6-12 tahun adalah anak-anak, perempuan atau laki-laki, yang bersekolah di sekolah dasar dan terdiri dari kelas I sampai kelas VI. 2. Pola konsumsi makanan adalah informasi mengenai jenis, frekuensi dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sehari. 3. Pola konsumsi susu adalah informasi mengenai minum susu yang menyangkut jenis susu, frekuensi minum susu, jumlah susu yang diminum. 4. Kecukupan energi, protein, dan kalsium adalah jumlah asupan energi kalori, protein, dan kalsium yang diperlukan oleh tubuh dan diperoleh dari makanan dan susu. Universitas Sumatera Utara 5. Tinggi badan adalah ukuran tinggi tubuh yang ditentukan dengan cara pengukuran menggunakan alat bantu microtoise dalam satuan centimenter cm. 6. Genetik adalah faktor keturunan yang mempengaruhi tinggi badan dan dapat dilihat dari tinggi badan orangtua.

3.6. Aspek Pengukuran dan Instrumen

3.6.1. Aspek pengukuran

1. Data jenis, frekuensi, dan jumlah makanan dan susu yang dikonsumsi diperoleh melalui metode food recall 24 jam kemudian dihitung rata-rata kecukupan energi, protein, dan kalsium yang diperoleh tersebut. Data kecukupan energi, protein, dan kalsium dari makanan dikategorikan menjadi 4 empat dengan cut of points sebagai berikut. Depkes RI, 1990 a. Baik : ≥ 100 AKG b. Sedang : 80 - 99 AKG c. Kurang : 70 - 80 AKG d. Defisit : 70 AKG 2. Tinggi badan menurut umur TBU diperoleh dengan menggunakan baku World Health Organization WHO tahun 2007. Kategori status gizi berdasarkan TBU antara lain : a. Tinggi : jika nilai simpangan baku 3,0 SD b. Normal : jika nilai simpangan baku -2,0 ≤ Z ≤ 3,0 SD c. Pendek : jika nilai simpangan baku -3,0 ≤ Z ≤ -2,0 SD d. Sangat Pendek : jika nilai simpangan baku -3,0 SD Universitas Sumatera Utara 3. Data tinggi badan orang tua diperoleh dengan menanyakan tinggi badan orangtua siswa atau responden menggunakan kuesioner.

3.6.2. Instrumen

Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data pola konsumsi makanan dan konsumsi susu adalah berupa formulir food recall 24 jam. Sedangkan pengumpulan data tinggi badan yaitu menggunakan alat bantu microtoise. 3.7. Teknik Analisis Data dan Pengolahan Data 3.7.1. Analisis Data Analisis data univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, karakteristik orang tua, kecukupan energi, protein, dan kalsium dari konsumsi makanan dan konsumsi susu. Karakteristik responden antara lain jenis kelamin, umur, dan tinggi badan. Karakteristik orang tua antara lain pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tinggi badan orang tua dengan tinggi badan responden, dan hubungan kecukupan energi, protein, dan kalsium dari konsumsi makanan dan susu dengan tinggi badan responden. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi-Square dengan derajat kepercayaan 90 dan derajat kemaknaan α = 5 atau 0,05. Keputusan uji statistik dalam uji Chi-Square adalah bila p ≤ 0,05 maka hasil perhitungan statistik signifikan, artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan bila nilai p 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

3.7.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan komputer yang menggunakan program SPSS. Universitas Sumatera Utara 35 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SDN 173538 Balige merupakan sekolah dasar yang terletak di Jalan Pematang Siantar Km 2, Desa Tampubolon, Kecamatan Balige. Secara geografis, sekolah ini berbatasan dengan: - sebelah Timur dengan Desa Sariburaja - sebelah Selatan dengan Geraja HKBP Tampubolon atau Desa Lumban Atas - sebelah Barat dengan Desa Sitampulak - sebelah Utara dengan Jalan Pematang Siantar SDN 173538 Balige memiliki 8 staf pengajar. Fasilitas sekolah terdiri dari 6 ruang kelas, ruang guru dan kepala sekolah, kantin, toilet guru dan siswa, dan lapangan olahraga. Sekolah ini memiliki 6 kelas kelas I sampai dengan VI. Pada tahun ajaran 20132014, jumlah siswa keseluruhan di SDN 173538 Balige adalah 154 siswa. Distribusi siswa berdasarkan jenis kelamin setiap kelas sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Kelas dan Jenis Kelamin di SDN 173538 Balige Kelas Jumlah Siswa Jumlah Laki-Laki Perempuan n N n I 13 8,44 11 7,14 24 15,58 II 12 7,79 12 7,79 24 15,58 III 11 7,14 19 12,34 30 19,48 IV 16 10,39 12 7,79 28 18,18 V 10 6,50 11 7,14 21 13,64 VI 11 7,14 16 10,40 27 17,54 Jumlah 73 47,40 81 52,60 154 100,00 Sumber: Absensi Kelas I – VI Tahun Ajaran 20132014 Universitas Sumatera Utara

4.2. Gambaran Karakteristik Responden