dibutuhkan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Konsumsi kalsium yang kurang pada responden dapat dipengaruhi karena kurangnya asupan makanan yang mengandung
kalsium tinggi.
5.2. Gambaran Kecukupan Energi, Protein, dan Kalsium dari Konsumsi Susu
Kecukupan energi, protein, dan kalsium dari konsumsi susu merupakan rata- rata asupan energi, protein, dan kalsium anak sekolah di SDN 173538 Balige yang
diperoleh dari konsumsi susu setiap harinya. Hasil gambaran kecukupan energi, protein, dan kalsium dari konsumsi susu dapat dilihat dari seberapa banyak
sumbangan asupan ketiga zat gizi tersebut terhadap kecukupan gizi harian anak.
5.2.1. Kecukupan Energi dari Konsumsi Susu
Kecukupan energi konsumsi susu pada anak sekolah diperoleh dari data food recall 24 jam yang dilakukan 2 kali. Energi terendah yang dikonsumsi oleh anak
sekolah dari susu adalah 94,40 kkal, sedangkan energi tertinggi sebanyak 433,70 kkal. Rata-rata konsumsi energi susu oleh anak sekolah adalah 208,034 kkal. Tingkat
kecukupan energi dari konsumsi susu tidak dikategorikan dalam 4 kategori yaitu baik, sedang, kurang, dan defisit. Sebab bila dibuat dalam kategori tersebut asupan energi
konsumsi susu secara keseluruhan masuk dalam kategori defisit. Tingkat kecukupan energi dari konsumsi susu paling banyak kurang dari 10
AKG yaitu 56,7. Hal ini dikarenakan kuantitas konsumsi susu anak tidak banyak, rata-rata hanya satu gelas per hari, begitu juga dengan frekuensi minum susu rata-rata
hanya 1-2 kali dalam sehari. Anak sekolah kurang mendapat informasi mengenai pentingnya minum susu untuk mencukupi kebutuhan gizi harian anak dan dalam
proses pertumbuhan anak.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Kecukupan Protein dari Konsumsi Susu
Kecukupan protein konsumsi susu pada anak sekolah diperoleh dari data food recall 24 jam yang dilakukan 2 kali. Protein terendah yang dikonsumsi oleh anak
sekolah dari susu adalah 2,25 mg, sedangkan energi tertinggi sebanyak 22,90 mg. Rata-rata konsumsi protein susu oleh anak sekolah adalah 6,2675 mg. Tingkat
kecukupan protein dari konsumsi susu tidak dikategorikan dalam 4 kategori yaitu baik, sedang, kurang, dan defisit. Sebab bila dibuat dalam kategori tersebut asupan
protein konsumsi susu secara keseluruhan masuk dalam kategori defisit. Tingkat kecukupan protein dari konsumsi susu paling banyak kurang dari
10 AKG yaitu 46,7. Hal ini dikarenakan kuantitas konsumsi susu anak tidak banyak, rata-rata hanya 1-2 gelas per hari, begitu juga dengan frekuensi minum susu
rata-rata hanya 1-2 kali dalam sehari.
5.2.3. Kecukupan Kalsium dari Konsumsi Susu