Penyusunan Parameter Penilaian Pemilihan format

65

2. Tahap Perancangan

Design Tahap perancangan merupakan tahap mempersiapkan rancangan awal multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:

a. Penyusunan Parameter Penilaian

constructing criterion-referenced test Dalam penelitian ini digunakan instrumen non tes, sehingga parameter penilaian kelayakan multimedia yang digunakan diperoleh berdasarkan hasil dari pemberian angket yang merupakan instrumen non tes. Secara rinci angket yang disusun dijelaskan sebagai berikut: 1 Angket evaluasi oleh ahli yang terdiri dari angket evaluasi ahli materi dan angket evaluasi ahli media. Untuk ahli materi menilai dari aspek isi materi dan aspek pembelajaran, sedangkan ahli media menilai dari aspek komunikasi visual dan pemrograman Hasil angket terlampir 2 Angket respon peserta didik, yakni tanggapan siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan dilihat dari aspek isi materi, aspek pembelajaran, aspek komunikasi visual dan pemrograman Hasil angket terlampir

b. Pemilihan format

format selection Format multimedia pembelajaran dirancang sesuai dengan identifikasi kebutuhan multimedia yang dilakukan pada tahap define dengan memperhatikan kajian teori yang telah dilakuakan dan hasil diskusi bersama guru dan dosen pembimbing. Dari hasil kajian dan diskusi tersebut, dipilihlah format multimedia pembelajaran dengan beberapa petimbangan sebagai berikut. 66 Terdapat lima bentuk penyajian multimedia interaktif, yaitu bentuk tutorial, drill and practice, simulasi, percobaan dan permainan. Dari kelima bentuk penyajian multimedia tersebut, dipilihlah format yang menggabungkan tutorial dan permainan untuk digunakan sebagai format multimedia Budaya Indonesia. Format tutorial dan permainan dianggap paling sesuai karena pada format ini materi akan disampaikan secara bertahap dengan diselingi latihan soal dalam bentuk permainan sehingga sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar dan akan mempermudah memahami suatu konsep materi. Format-format penyajian lain dianggap kurang sesuai untuk digunakan pada multimedia Budaya Indonesia. Format drill and practice dan simulasi dianggap kurang sesuai karena lebih fokus pada latihan dan kurang dalam penguatan pemahaman konsep, format eksperimen dianggap kurang sesuai karena materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia karena bukan materi yang sifatnya eksperimen. Sementara itu untuk penguatan konsep materi yang disampaikan, digunakan ilustrasi penyampaian materi menggunakan beberapa jenis media, yaitu dengan gambar, video, animasi dan narasi audio. Dengan kombinasi tersebut diharapkan akan lebih mudah dalam memvisualisasikan bagian materi yang abstrak dan penyampaian materi lebih bervariasi. Selain itu, bentuk soal latihanevaluasi yang digunakan juga menggunakan beberapa bentuk soal, yaitu dengan pilihan ganda dan permainan. Bentuk soal tersebut dipilih karena pertanyaan yang diberikan dapat bervariasi sehingga dapat mengukur pemahaman siswa terhadap keseluruhan materi dan mudah dalam memberikan feedback penilaian. 67

c. Pemilihan media