Keterbatasan Produk Pengembangan Produk Lebih Lanjut Saran

103 2. Kelayakan p r o d u k multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia dilihat dari keseluruhan aspek yang meliputi aspek kualitas isi materi, aspek kualitas pembelajaran, aspek komunikasi visual dan aspek pemrograman yang ditentukan berdasarkan validasi ahli dan dikuti oleh ujicoba lapangan. Berdasarkan penilaian ahli, kualitas multimedia mendapatkan skor 3,62 yang termasuk dalam kategori sangat layak, kemudian berdasarkan ujicoba lapangan mendapatkan skor 3,54 yang termasuk dalam kategori sangat layak, sehingga multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia dinyatakan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran..

B. Keterbatasan Produk

Produk multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia yang telah dikembangkan mempunyai keterbatasan antara lain: 1. Belum dilakukan uji efektivitas terhadap penggunaan produk multimedia pembelajaran interaktif budaya Indonesia terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. 2. Masih terbatasnya jumlah provinsi yang ada pada produk multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia. 3. Belum terdapat fasilitas pengelolaan nilai dan penyimpanan skor yang didapat dari hasil pengerjaan evaluasi oleh peserta didik.

C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Produk multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia dapat disempurnakan dalam pengembangan berikutnya. Adapun penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah seperti menambahkan fasilitas pengelolaan nilai dan 104 penyimpanan skor yang didapat dari hasil pengerjaan soal evaluasi oleh peserta didik.

D. Saran

Untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan uji efektivitas penggunaan produk multimedia pembelajaran interaktif Budaya Indonesia terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. 2. Menambahkan provinsi lain ke dalam multimedia agar materi lebih lengkap. 3. Menambahkan fasilitas pengelolaan nilai dan penyimpanan skor yang didapat dari hasil pengerjaan evaluasi. 105 DAFTAR PUSTAKA Agus Suheri. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jurnal Informatika Volume 2 No. 01 Juli-Desember. Bandung. Alwan Salim Junaedi. 2014. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di SMK Negeri 2 Yoyakarta. Skripsi: FT UNY. Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aristo Hadi Sutopo. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu. Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, landasan, dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Bariroh Nizma Kusumawati Dwiningsih. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Materi Laju Reaksi Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7-E. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa Volume 5 No. 1 Mei 2015. Bogor. BSNP. 2006. Model Silabus Kelas V. Jakarta: Dirjen Depdiknas. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press. Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endang Mulyatiningsih. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: CV. Alfabeta. Hari Poerwanto. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hasyim Nardy. 2012. Persatuan Dua Budaya. Jakarta: Permana Offset. 106 Herman Dwi Surjono. 2013. Membangun Course E-Learning Berbasis Moodle. Yogyakarta: UNY Press. I Wayan Santyasa. 2007. Pengembangan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa Sma Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha. Indra Akuntono. 2012. Dalam 5 tahun, Malaysia 7 Kali Klaim Budaya Indonesia. Di akses dari http:edukasi.kompas.comread201206191747119Dalam.5.Tahun.Mal aysia.7.Kali.Klaim.Budaya.Indonesia tanggal 14 Januari 2015, Jam 16.10WIB. Iwan Binanto. 2010 Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jarolemik, John. 1986. Social Studies In Elementary Education. New York: Collier Macmillan Canada, Inc. Mulyani Sumantri. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Nana Sudjana Ahmad Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Algesindo. Nana Syaodih Sukmadinata. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______________________. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Niken Ariani Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Prospektif. Jakarta: Prestasi Pustaka. Rayanda Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Retno H Pujiati. 2007. Cerdas Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rudi Susilana Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran; Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. 107 Savage Tom V David G. Armstrong. 1996. Effective Teaching in Elementary Social Studies. Englewood Cliff New Jersey: Prentice-Hall. Sugihartono, dkk. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Sumiati Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Syaiful Sagala. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Syamsu Yusuf. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Thiagarajan, Sivasailam, Sammel, Dorothy S., Semmel, Melvyn I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Blooington, Indiana: Indiana University. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Diakses http:www.dpr.go.iduuuu1945 pada 14 Januari 2016 pukul 02.33WIB. V. Wiratna Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Group. 108 Lampiran 1 Hasil Observasi OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA Haritanggal : Jum’at, 5 Februari 2016 Waktu : 09.00-11.00 WIB Tempat : SD Negeri Giwangan Yogyakarta No Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan 1 Penggunaan Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran yang digunakan masih sebatas diskusi dan ceramah. 2 Penggunaan Media Pembelajaran Media Pembelajaran yang digunakan masih didominasi oleh penggunaan media pembelajaran kovensional, fasilitas seperti LCD Proyektor dan Laboratorium Komputer masih belum dimaksimalkan. 3 Sikap peserta didik dalam proses pembelajaran • Interaksi antara guru dan siswa masih kurang • Siswa lebih banyak mencatat sambil mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran. • Saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa siswa aktif bertanya namun hanya didominasi siswa yang duduk dibarisan depan. • Siswa yang duduk dibagian belakang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pembelajaran. 4 Fasilitas pendukung pembelajaran Tiap ruangan kelas dilengakapi dengan papan tulis, LCD Proyektor, dan Screen. Terdapat pula laboratorium komputer yang khusus digunakan untuk pembelajaran dengan multimedia. Untuk ruang komputer dimiliki sekolah dan dapat digunakan oleh semua siswa SD Negeri Giwangan Yogyakarta. 109 Lampiran 2 Hasil Wawancara 1 Peneliti : Kurikulum apa yang digunakan di SD Negeri Giwangan Yogyakarta? Guru : Kurikulum yang di gunakan di SD Negeri Giwangan Yogyakarta masih menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang lebih dikenal dengan KTSP. 2 Peneliti : Selama menggunakan KTSP apakah ada kesulitan yang bapak alami? Guru : Banyak mas, monotone-nya pembelajaran juga karena sarana pembelajaran seperti media dan bahan ajar yang belum mendukung. 3 Peneliti : Oh iya pak, menurut bapak, materi apakah yang sulit untuk di sampaikan secara jelas kepada anak-anak? Guru : Terkadang saya menemukan kesulitan pada materi-materi yang abstrak dan luas. Karena karakteristik siswa SD kan konkret, nah materi-materi yang sifatnya luas dan abstrak seperti kebudayaan dan raja-raja dahulu, perlu extra dalam sumber maupun medianya supaya siswa dapat memahami. 4 Peneliti : Ketika mengajar, metode pembelajaran apa yang digunakan pak? Guru : Metode pembelajaran yang digunakan ketika pembelajaran biasanya metode ceramah, diskusi dan tanya jawab mas. 5 Peneliti : Selama ini media apa yang digunakan untuk menyampaikan pembelajaran tersebut pak? Guru : Ketika pembelajaran biasa menggunakan papan tulis dan buku paket. Tapi kadang pakai powerpoint juga mas. Nah disini sulitnya, saya kesulitan mencari bahan-bahan untuk dimasukkan ke slide powerpoint, sebagian besar hanya dapat gambar dari google. 6 Peneliti : Menurut pendapat bapak bagaimana jika ada yang mengembangkan multimedia pembelajaran Interaktif tentang budaya indonesia? Guru : Wah bagus itu mas, itu akan sangat membantu saya. 7 Peneliti : Materi apa sajakah yang perlu ditampilkan dalam media 110 pembelajaran interaktif? Guru : Materinya disesuaikan dengan SKKD yang ada mas, kalau bisa ditampilkan secara jelas, dan variatif tentunya. 8 Peneliti : Bagaimanakah kesiapan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran interaktif? Guru : Kalo guru disini siap saja memanfaatkan karena guru sudah punya laptop masing-masing, bagus lagi kalau medianya mudah untuk dioperasikan 9 Peneliti : Bagaimanakah kesiapan siswa apabila media pembelajaran interaktif ini digunakan? Guru : Siap mas, mereka lebih senang dengan pembelajaran yang menggunakan komputer mas. Apalagi, kalau diputar di projector. 10 Peneliti : Menurut pendapat bapak apabila media pembelajaran interaktif di terapkan di tingkat Sekolah Dasar akan seperti apa? Guru : Saya rasa pembelajaran akan lebih menarik, seperti ketika menjelaskan saya bisa meminta siswa untuk menjelaskan tentang materi yang ada di media, lalu siswa pun bisa belajar tidak hanya disekolah tapi saat dirumah. 111 Lampiran 3 FlowChart Multimedia Pembelajaran Interaktif a. FlowChart Keseluruhan Halaman b. 112 b. FlowChart Halaman Materi Kamu 113 c. FlowChart Halaman Evaluasi 114 Lampiran 4 Storyboard Multimedia Pembelajaran 115 116 117 118 119 Lampiran 5 Tampilan produk akhir Multimedia Pembelajaran Interaktif a. Halaman pembuka intro b. Halaman menu utama c. Halaman menu kompetensi 120 d. Halaman menu intro materi kamu e. Halaman pemilihan provinsi pada menu materi kamu f. Halaman materi inti pada menu materi kamu 121 g. Halaman menu ayo bermain h. Halaman Tebak Jawaban pada menu ayo bermain i. Halaman Teka-Teki Budaya Indonesia pada menu ayo bermain 122 j. Halaman menu petunjuk k. Halaman menu profil 123 Lampiran 6 Instrumen Ahli Materi LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI “ Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Budaya Indonesia untuk Siswa Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta”

A. Pengantar