40 Hindu-Budha dan Islam di Indonesia pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Dari pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan dan persamaan
antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Budaya Indonesia untuk Siswa Kelas V SD Negeri Giwangan Yogyakarta” dapat dilakukan karena kompetensi dan
materi pokok serta pembuat produk yang dipilih oleh peneliti bukan berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.
G. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir disajikan dalam diagram kerangka berpikir pada Gambar 3. I Wayan Santyasa 2007:2-4 menjelaskan bahwa dalam proses
pembelajaran, pemahaman
merupakan kunci
dalam pembelajaran.
Pemahaman sebagai representasi hasil pembelajaran sangat penting. Pemahaman ini akan muncul dari proses pemecahan terhadap suatu
permasalahan. Proses pemecahan masalah ditentukan oleh lingkungan belajar peserta didik dalam melakukan interaksi untuk membangun pengetahuannya.
Tentunya dalam berinteraksi diperlukan indera untuk menyampaikan dan menerima pesan dari hasil interaksi tersebut. Azhar Arsyad 2013:11
mengemukakan bahwa agar proses pembelajaran dapat berhasil, peserta didik sebaiknya dapat diarahkan untuk mengoptimalkan keseluruhan alat indera.
Kondisi ini tentunya perlu adanya lingkungan yang sesuai.
41 Hasil Observasi di SD N Giwangan
Yogyakarta Permasalahan :
• Metode
pembelajaran masih
konvensional yang berpusat pada guru menjadikan siswa kurang
aktif. •
Media yang digunakan untuk menyampaikan materi terbatas
sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa
• Materi pembelajaran IPS luas dan
abstrak Dilihat sebagai
kebutuhan Media Pembelajaran
berbasis komputer
Potensi : •
Perkembangan dalam
bidang teknologi komputer telah mampu
mendukung pembuatan
media pembelajaran.
• Kesiapan sumber daya berupa
kemampuan siswa dan guru dalam mengoperasikan komputer dan
tersedianya fasilitas
yang memadai
untuk pembelajaran
berbasis teknologi komputer. Berpotensi
dikembangkan Multimedia
Pembelajaran Interaktif Budaya Indonesia
Dibuat dalam bentuk
Tahap pengembangan
Validasi oleh ahli materi dan ahli media
Dilakukan revisi
Uji coba lapangan oleh Siswa kelas V SDN
Giwangan Yogyakarta
Dilakukan revisi dan dihasilkan
Multimedia Pembelajaran
Interaktif Budaya Indonesia layak
digunakan dalam pembelajaran
Tahap Pendefinisian
Tahap Penyebaran
Produk dipaketkan, kemudian diserahkan pada SDN Giwangan
Yogyakarta Dihasilkan karakteristik
multimedia yang dibutuhkan
Tahap Perancangan
Gambar 3. Kerangka berpikir penelitian Dihasilkan rancangan
awal prototipe multimedia
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian