120
Berdasarkan uraian tersebut, untuk bentuk TA0DIMI, TAKA0MI dan TA00MI dihindari pada siklus II. Langkah tersebut diambil karena para siswa
kelas IV baru pertama kali mengenal ritme Takadimi dan untuk mengajarkannya dengan lancar akan memakan waktu yang lama. Dengan
demikian pada siklus II diperbaiki dengan menghindari ketiga pola tersebut sehingga pola yang digunakan yaitu:
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa kemampuan membaca ritme musik siswa kelas IV SD Negeri Kintelan I mengalami
peningkatan secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah siswa yang semula pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 15 siswa atau sekitar
51,72, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 25 siswa atau sekitar 86,21.
Berdasarkan uraian dan hasil data yang diperoleh dari kondisi awal sampai siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Takadimi-Orff
dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan kemampuan membaca ritme musik siswa
kelas IV SD Negeri Kintelan I Mergangsan Yogyakarta.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Namun, dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini tidak luput dari keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan yang perlu diungkapkan diantaranya
sebagai berikut.
121
1. Peneliti hanya membelajarkan ritme dalam bentuk tepuk tangan dan
instrumen botol bekas sehingga notasi yang digunakan sebatas not seperenambelas karena suara yang dihasilkan tidak memungkinkan dalam
suara not penuh w seperdua h atau seperempat yang panjang q. Not- not tersebut dapat dilakukan apabila dengan alat musik yang bisa
dimainkan untuk nada-nada panjang.
2.
Birama yang digunakan masih birama sederhana 24, sedangkan jenis birama 34, 44 ataupun yang lebih kompleks belum dipraktikkan.
3.
Karena keterbatasan waktu dan tenaga, pola
sSSs
TA00MI
,
sSN
TA0DIMI dan N Ss TAKA0MI masih dihindari.
122
BAB V KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Takadimi-Orff dapat meningkatkan kemampuan
membaca ritme siswa kelas IV SD Negeri Kintelan I dalam pembelajaran musik. Hal ini dibuktikan pada kondisi awal hanya 1 siswa yang dapat
menunjukkan kemampuan membaca ritmesecara tepat. Kemudian pada siklus I terdapat 15 siswa 51,72 yang mencapai tuntas belajar dengan rerata kelas
yang dicapai sebesar 63,17 Cukup. Pada siklus II mengalami peningkatan
yaitu terdapat 25 siswa 86,21 yang mencapai tuntas belajar dengan rerata yang dicapai sebesar 79,31 Baik.
Penerapan pembelajaran ritme musik melalui metode Takadimi-Orff dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu imitasi, siswa menirukan
ritme yang dicontohkan guru dan ritme yang dicontohkan oleh siswa lainnya. Tahap kedua yaitu eksplorasi, pada tahap ini siswa mulai mempraktikkan pola
notasi ritme takadimi dengan keras-lembut dan tempo cepat-lambat. Langkah- langkah yang diambil pada siklus 2 yaitu: 1 ritme musik dimainkan dengan
media botol bekas serta penyampaian materi takadimi menggunakan alat bantu berupa LCD-Powerpoint yang dilengkapi dengan gambar dan video, 2
pembentukan kelompok didasarkan pada kesesuaian atau kedekatan siswa satu dengan siswa lainnya, dan 3 pola ritme yang dihindari yaitu pola TA 0 DI MI,
TA KA 0 MI dan TA 0 0 MI.