Metode Orff Sculwerk Metode Pembelajaran Ritme Musik

53 Berdasarkan uraian mengenai keunggulan Takadimi tersebut, metode ini cocok bagi pendidikan musik mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi yang lebih kompleks. Sistem Takadimi yang nyata dan kongkret memudahkan pengajaran ritme khususnya sekolah dasar. Sistem yang berorientasikan pada suku kata dan beat menjadi kunci utama dalam mempercepat siswa sekolah dasar dalam memahami ritme musik secara kongkret. Ritme dapat dilihat, diucapkan dan dan didengar melalui suku kata. Metode ini memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami iramaritme dengan kongkret sebelum tahap penotasian diberikan.

2. Metode Orff Sculwerk

Pengaruh metode Orff dalam pendidikan musik anak menjadi terkenal sejak dikenalkannya metode ini pada kisaran tahun 1960 di Amerika Utara. Perilaku anak yaitu menyanyi, berkata, menari, bermain, terus berimprovisasi, dan gerakan yang kreatif merupakan dasar pembentuk dari metode Orff Schulwerk arti sesungguhnya dalam bahasa inggris: school work. Hal tersebut sebagai rujukan unsur dasar pembentuk musik khusunya anak-anak dimana pendidikan lebih dekat pada pengertian dunia bermain, fantasi, permainan, nyanyian, dan lagu anak Cambpell Kassner, 2010: 52. Metode Orff Shulwerk biasa juga dikenal dengan sebutan Pendekatan Orff Orff Approach. Metode ini dikembangkan oleh Carl Orff 1895-1982, seorang komposer Jerman, konduktor dan pendidik. Komposisi yang paling terkenal adalah oratorio Carmina Burana” yang disusun pada 1920-an 54 sampai 1930-an ketika ia menjabat sebagai direktur musik Gunther-Schule yakni sekolah musik, tari dan senam yang ia dirikan di Munich Estrella, 2014. Carl Orff melakukan percobaan penelitian antara seorang musikus dan penari dalam tahun 1920-an yang merupakan cikal bakal pada asosiasi metodenya dari musik dengan tari dan teater. Karena rusaknya Guntherschule selama Perang dunia dua, Orff berkolaborasi dengan guru musik bernama Gunild Keetman untuk mengembalikan semangat pendidikan musik dan menyebarkannya melalui radio yang lebih difokuskan pada anak-anak disamping orang dewasa. Kolaborasi ini membuahkan hasil dengan diterbitkannya buku “Shulwerk Method” dan dipublikasikan dalam 5 jilid dalam nyanyian, syair-syair anak-anak dan lagu instrumental dengan judul Musik fur Kinder Music for children. Kanada dan Amerika mengadaptasi buah kerja Orff-Keetman ini pada tahun 1960an dan membantu menyebarkan musik ke seluruh dunia Campbell Kassner, 2010: 52. Pendekatan ini kemudian dikenal sebagai pelatihan Orff Schulwerk, memadukan pembicaraan berirama seperti rap; bahasa tubuh; gerak; dan improvisasi dengan menyanyi dan memainkan alat-alat perkusi sederhana. Dengan demikian ciri-ciri aktivitas dalam kelas yaitu anak-anak menyanyikan lagu anak-anak, syair-syairpuisi, atau cerita-cerita sembari bergerak, bertepuk tangan dengan memainkan perkusi baik bernada maupun tidak bernada seperti drum dan xylophone. Tujuannya adalah menggunakan nyanyian-nyanyian dan melodi-melodi sederhana yang diambil dari musik rakyat supaya secara 55 alamiah murid memahami musik tanpa harus membaca musik “kertas” tetapi memahami musik melalui gerak, nyanyian, tarian dan memainkan instrument bukannya dengan otak sebelah kiri yang analitis Campbell, 2002: 228. Melalui metode Orff, anak akan disadarkan ke seluruh dunia di mana kosakata terjalin dalam gerak, permbicaraan rima, dan latihan instrumental maupun vokal. Kini lebih dari 3000 sekolah di Amerika Serikat menggunakan Orff Schulwerk dalam program-program dasar mereka. Kegiatan-kegiatan internasional dikoordinasikan oleh Orff Institute, yang terletak di Mozarteum, sebuah sekolah musik ternama di Salzburg, Austria Campbell 2002: 229. Komponen pokok dari Shulwerk yang dipahami dan dipraktikkan di Eropa yaitu imitation meniru dan exploration penjelajahaneksplorasi tentang musik dan komponen-komponennya, dan memberikan kesempatan peserta didik untuk berimprovisasi dalam sebuah lagu asli agar bakat musiknya lebih berkembang. Sedangkan yang diadaptasi di Amerika Serikat, proses dalam metode Orff diatas dijabarkan lagi menjadi 4 tahapan yaitu: imitation, exploration, literacy kemampuan membaca simbol musikal, dan improvisation Campbell Kassner, 2010: 52. a. Imitation meniru Imitation mungkin dapat dilakukan dengan cara bersamaan atau kanon guru memberi contoh tepukan, kemudian para siswa menirukannya ataupun tumpang tindih dalam kanon. Imitation mungkin dapat ditampilkan melalui bentuk lagu, gerak, ataupun penampilan menggunakan tinggi-rendah nada atau alat musik pukul tak bernada. 56 b. Exploration eksplorasi atau penjelajahan musikal Eksplorasi menantang imajinasi anak untuk mencari hal baru untuk menerapkan sebuah informasi, sebagai contoh: guru memainkan pola irama berikut jjTj ,kemudian guru meminta siswa memainkannya secara cara cepat-lambat ataupun keras-lembut menggunakan alat musik yang berbeda atau pada dua nada yang berbeda. c. Literacy literasi atau kemampuan membaca simbol musik, kemampuan membaca dan menulis simbol musik adalah perkembangan pengalaman musik awal pada anak dan proses berkembangnya penggunaan keterampilan menggambar dan garis paranada sederhana. Schulwerk menyarankan pengalaman musikal yang luas hendaknya telah didapatkan anak sebelum menuju pada literasi dimana hal ini akan menjadikan kegiatan musikal menjadi sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan. Notasi irama seperempat q dan seperdelapan e mungkin dapat dikenalkan pada anak Taman Kanak-Kanak atau SD kelas kelas 1 dan. Melodi yang digunakan usahakan menggunakan skala pendek misalkan sol-mi ataupun mi-re-do, dan diteruskan pengenalan tangganada pentatonik di kelas 2 dan 3 contoh tangga nada pentatonik misalnya di Jawa terdapat Pelog dan Slendro. Kemampuan anak dikembangkan lagi dalam hal membaca dan menulis tangga nada diatonis sampai kelas 5. d. Improvisation Improvisasi Improvisasi adalah tahap terakhir dari proses metode Orff. Improvisasi ini membiarkan anak untuk berkreasi menciptakan karya musik dimana hal 57 ini timbul dari proses pembelajaran sebelumnya. Dapat dipahami improvisasi muncul sebelum literasi, tetapi kemampuan dan menulis musik memberikan pengetahuan yang lebih besar dalam hal struktur musik untuk keaslian karya yang mereka buat Campbell Kassner, 2010: 53- 54. Metode Orff ini dilengkapi dengan penggunaan lagu-lagu rakyat yang telah familiar di telinga anak menggunakan alat musik pukul bernada ataupun tak bernada.

3. Metode Takadimi-Orff

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif melalui Teknik Skrambel pada Siswa SD Kelas IV

0 24 314

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD.

0 2 31

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA.

1 1 212

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

0 0 292

UPAYA PENINGKATAN MINAT SISWA KELAS VIIIB DALAM PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK MELALUI METODE CARL ORFF DI SMP N 2 NGAGLIK.

0 1 113

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDK KINTELAN YOGYAKARTA MELALUI METODE INVESTIGASI KELOMPOK

0 0 271