Kriteria Keberhasilan Tindakan METODE PENELITIAN
pertama terdapat 7 siswa 22,58 menyatakan setuju S, 21 siswa 67,74 menyatakan tidak setuju TS, dan sisanya yaitu 3 siswa 9,67 menyatakan
sangat tidak setuju STS merasa senang dan berminat dengan mata pelajaran bahasa Prancis. Kemudian pada pernyataan negatif bahwa mereka malas
mengikuti pembelajaran bahasa Prancis terdapat 12 siswa 38,70 menyatakan tidak setuju TS, 16 siswa 51,61 menyatakan setuju S, dan 3 siswa
9,67 menyatakan sangat setuju SS. Selanjutnya pada pernyataan bahwa mereka memperhatikan penjelasan guru pada saat menyampaikan materi
pembelajaran terdapat 15 siswa 48,38 menyatakan setuju S, 15 siswa menyatakan tidak setuju TS, 1 siswa 3,22 menyatakan sangat tidak
setuju STS. Secara detail data dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 109- 111.
Dari hasil observasi kelas dan angket tersebut dapat diketahui bahwa motivasi dan keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Prancis masih
kurang. Selanjutnya setelah peneliti melakukan observasi kelas dan penyebaran angket, langkah berikutnya adalah pre-test. Materi yang diberikan
pada saat pre-test sebelumnya telah didiskusikan terlebih dahulu bersama kolaborator atau guru bahasa Prancis di SMA N 3 Klaten. Penentuan materi
pre-test disesuaikan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru yaitu se présenter. Pre-test dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana
keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa dan untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang sudah dijelaskan oleh guru.
Pada pre-test ini peneliti memberikan soal kepada siswa yaitu siswa memperkenalkan diri di depan kelas. Dalam memperkenalkan diri tersebut
siswa diminta untuk memperkenalkan nama, umur, tempat tinggal dan profesi. Setelah siswa selesai membaca perintah soal dan mempersiapkannya,
siswa diminta untuk maju satu persatu di depan kelas untuk memperkenalkan diri. Berikut ini adalah tabel hasil pre-test.
Tabel 5. Hasil Pre-test Nilai
Jumlah Siswa Persentase
75 25
81 ≥ 75
6 19
31 100
Batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 3 Klaten yaitu 75. Batas ketuntasan nilai tersebut ditentukan oleh guru SMA Negeri 3
Klaten. Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan kriteria keberhasilan yaitu 75. Pada tabel di atas dapat diketahui hasil pre-test yaitu 6 siswa
19 mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM dengan skor tertinggi yakni 16 setara dengan nilai 80. Dua siswa mendapat nilai tertinggi.
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 25 siswa 81, dengan skor terendah 6 setara dengan nilai 30 dan diperoleh oleh satu
siswa.
Berikut ini diagram batang dari hasil pre-test.
Grafik 1. Grafik Peningkatan Hasil Nilai Pre-test Siswa
Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas X SOS 3 SMA N 3 Klaten masih
tergolong rendah. Siswa yang mencapai nilai KKM pada pre-test sejumlah 6 siswa 19. Siswa yang dibawah KKM sebanyak 25 siswa 81.
Sedangkan jumlah nilai rata-rata kelas pada pre-test yaitu 59. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas
X SOS 3 SMA N 3 Klaten masih tergolong rendah, kerena hanya terdapat 6 siswa yang mencapai nilai KKM.
Dari hasil pre-test siswa dan dari berbagai pendapat siswa mengenai prose pembelajaran yang berlangsung selama ini angket, observasi, catatan
lapangan, maka perlu disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa kelas X SOS 3 SMA N 3 Klaten,
5 10
15 20
25
Jumlah siswa Yang
Mendapat Nilai Di atas
KKM Jumlah siswa
Yang Mendapat
Nilai Dibawah KKM
Ju m
la h
S is
w a
Hasil Pre-test