Pembelajaran Bahasa KAJIAN TEORI

kehidupannya, untuk menyampaikan perasaan, pikiran, gagasan kepada orang lain atau ingin memberikan suatu reaksi terhadap sesuatu yang didengarnya dengan cara diungkapkan secara lisan. Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 241 menjelaskan bahwa: Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah yang memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan dan lagu bicara. Tarigan 2008: 1 menjelaskan bahwa setiap keterampilan dalam berbahasa saling berhubungan satu sama lain. Dalam pemerolehan keterampilan berbahasa tersebut harus melalui suatu hubungan urutan yang teratur, yaitu pada awalnya kita belajar menyimak bahasa terlebih dahulu, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal. Dalam keterampilan berbicara, siswa tidak hanya menginformasikan dan menyampaikan pikiran akan tetapi siswa diharapkan mampu untuk mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Tagliante pada bukunya 1994: 37 menyatakan bahwa “Ce qui caractérise une activité communicative, c’est selon Morrow que : “elle transmet de l’information : cela se produit lorsqu’une personne pose une question à une autre, par exemple : comment t’appelles-tu?...”. Menurut Tagliante berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa: “yang menjadi ciri sebuah kegiatan komunikatif, menurut Morrow bahwa: aktifitas komunikatif tersebut menyampaikan informasi: hal tersebut terjadi ketika seseorang menanyakan sebuah pertanyaan kepada orang lain, contohnya: siapa namamu?...”. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diperlukan untuk berbagai macam keperluan. Berbicara merupakan proses komunikasi lisan yang terjadi antara pembicara dan pendengar dengan mengucapkan kata- kata maupun bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan ide, pikiran, gagasan maupun perasaan kepada lawan bicara atau orang lain. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi, agar dapat menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, dan kemauan secara efektif, sehingga pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan Slamet, 2009: 36. Di sekolah keterampilan berbicara bahasa Prancis merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Siswa diajarkan untuk berlatih berbicara dengan menggunakan bahasa Prancis. Semakin sering siswa berlatih, maka siswa tersebut akan semakin mudah untuk mempelajari keterampilan berbicara bahasa Prancis. Menurut Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 286, untuk tingkat pemula, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara adalah siswa dapat: 1. melafalkan bunyi-bunyi bahasa 2. menyampaikan informasi 3. menyatakan setuju atau tidak setuju 4. menjelaskan identitas diri