Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

Tindakan, 3 Kelas. Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan sebagai berikut: 1 memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran, 2 meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima, 3 memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasaranya, 4 memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan, 5 membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran Mulyasa, 2009: 89-90. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif atau bekerjasama dengan guru mata pelajaran bahasa Prancis di SMA Negeri 3 Klaten. Dalam PTK ini, peneliti melakukan penelitian secara langsung di kelas. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart melalui Madya 2011: 10 bahwa di dalam penelitian tindakan kelas menyediakan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh: gagasan-dalam-tindakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yang dikembangkan oleh Burns via Madya 2011: 67. Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart. Pada model spiral Kemmis dan Mc. Taggart ini terdiri dari empat tahap dalam setiap siklus, yaitu: 1. perencanaan planning 2. pelaksanaan Tindakan acting 3. pengamatanObservasi observing 4. refleksi reflecting Keempat tahapan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan siklus yang akan berputar secara beruntun dan akan kembali ke putaran awal atau tahapan awal apabila penelitian belum mencapai tujuan yang diinginkan. Penggunakan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dalam penelitian PTK ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation GI pada siswa kelas X SOS 3 SMA Negeri 3 Klaten.

B. Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Klaten yang beralamat di jalan Solo Km 2 Klaten, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada kelas X SOS 3. Pemilihan tempat penelitian di SMA tersebut karena peneliti pernah melakukan KKN-PPL di sekolah tersebut selama 2 bulan lebih. Selain itu SMA Negeri 3 Klaten merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar bahasa Prancis. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 1 semester ganjil yaitu pada bulan September-November 2014.

2. Subyek dan Objek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SOS 3 SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 20142015. Di dalam kelas X SOS 3 tersebut terdapat 31 siswa. Subjek penelitian ditentukan oleh guru bahasa Prancis SMA N 3 Klaten, selain itu peneliti juga melakukan observasi kelas. Objek penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Prancis dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation GI pada siswa kelas X SOS 3 SMA Negeri 3 Klaten.

C. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini dilaksanakan secara bertahap, yaitu dari pra- tindakan, siklus I dan siklus selanjutnya. Peneliti menggunakan salah satu model penelitian tindakan kelas yaitu model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart. Pada model spiral ini satu siklus atau setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, refleksi reflecting. Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu kesatuan dalam sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Kemudian hasil dari tahap yang keempat refleksi pada siklus pertama akan dijadikan sebagai koreksi untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan penelitian.

1. Siklus

Dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut:

a. Perencanaan Planning

Dalam tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rancangan tindakan yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut. 1 Merumuskan permasalahan yang ada di kelas X SOS 3 SMA N 3 Klaten. Perumusan masalah tersebut dilakukan dengan observasi kelas, kemudian pembagian angket kepada siswa, selanjutnya diskusi dengan