Reliabilitas Data Validitas dan Reliabilitas Data
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa tidak aktif, tidak bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Selain itu, kurangnya siswa berlatih berbicara dengan menggunakan bahasa Prancis, mengakibatkan siswa menjadi malas untuk berbicara dengan
menggunakan bahasa Prancis. Hal tersebut menjadikan siswa kurang terampil dalam menyusun kalimat-kalimat sederhana dengan menggunakan bahasa
Prancis secara lisan. Ketidakberhasilan siswa dalam menguasai pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis juga dapat dilihat dari kurangnya
variasi metode pembelajaran yang digunakan. Sehingga hal tersebut membuat siswa menjadi bosan dan pasif dalam proses pembelajaran. Pada saat
observasi kelas, peneliti melihat guru masih dominan dan proses pembelajaran kurang menarik. Guru membagikan lembar foto copy materi
kemudian siswa mengerjakan soal latihan. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran.
Langkah kedua setelah melakukan observasi yaitu penyebaran angket pra-tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya melakukan observasi
kelas, akan tetapi juga melakukan penyebaran angket pra-tindakan. Penyebaran angket pra-tindakan tersebut dilakukan agar peneliti mengetahui
informasi dari siswa mengenai pembelajaran bahasa Prancis. Penyebaran angket pra-tindakan dilakukan setelah guru selesai mengajar.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup. Berdasarkan hasil analisis angket pra-tindakan yang dikerjakan oleh 31 siswa dan
mencakup 20 pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pada soal pernyataan
pertama terdapat 7 siswa 22,58 menyatakan setuju S, 21 siswa 67,74 menyatakan tidak setuju TS, dan sisanya yaitu 3 siswa 9,67 menyatakan
sangat tidak setuju STS merasa senang dan berminat dengan mata pelajaran bahasa Prancis. Kemudian pada pernyataan negatif bahwa mereka malas
mengikuti pembelajaran bahasa Prancis terdapat 12 siswa 38,70 menyatakan tidak setuju TS, 16 siswa 51,61 menyatakan setuju S, dan 3 siswa
9,67 menyatakan sangat setuju SS. Selanjutnya pada pernyataan bahwa mereka memperhatikan penjelasan guru pada saat menyampaikan materi
pembelajaran terdapat 15 siswa 48,38 menyatakan setuju S, 15 siswa menyatakan tidak setuju TS, 1 siswa 3,22 menyatakan sangat tidak
setuju STS. Secara detail data dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 109- 111.
Dari hasil observasi kelas dan angket tersebut dapat diketahui bahwa motivasi dan keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Prancis masih
kurang. Selanjutnya setelah peneliti melakukan observasi kelas dan penyebaran angket, langkah berikutnya adalah pre-test. Materi yang diberikan
pada saat pre-test sebelumnya telah didiskusikan terlebih dahulu bersama kolaborator atau guru bahasa Prancis di SMA N 3 Klaten. Penentuan materi
pre-test disesuaikan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru yaitu se présenter. Pre-test dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana
keterampilan berbicara bahasa Prancis siswa dan untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang sudah dijelaskan oleh guru.