yang baik. Dengan menggunakan hadiah, diharapkan anak tunagrahita ringan dapat memperkuat dan mengulangi perilaku disiplin yang diinginkan.
Dalam penerapan token economy, anak tunagrahita ringan harus melaksanakan beberapa indikator kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah
untuk mendapatkan sejumlah simbol. Simbol yang telah dikumpulkan oleh anak tunagrahita ringan dapat ditukarkan dengan hadiah yang sudah
ditentukan. Dengan demikian anak tunagrahita ringan secara perlahan mengubah perilakunya dari tidak disiplin menjadi disiplin terhadap tugas
harian sekolahnya, seperti tidak mengganggu teman ketika sedang mengerjakan tugas, mengerjakan tugas dengan baik, tidak bermain di dalam
kelas, duduk dengan tenang, tidak menyontek, serta tidak membuat keributan. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian menggunakan token economy
untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Token economy
untuk anak tunagrahita ringan merupakan rangsangan dan motivator bagi anak untuk berperilaku disiplin terhadap tugas harian sekolah. Penerapan token
economy diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada anak tunagrahita ringan untuk berperilaku disiplin terhadap tugas harian sekolahnya.
B. Identifikasi Masalah
Setelah memahami latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut
:
1. Anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta sering
melakukan ketidakdisiplinan terhadap tugas harian sekolahnya. 2.
Penerapan disiplin terhadap tugas harian sekolah oleh guru kurang bervariasi, sehingga anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2
Yogyakarta sering mengulangi ketidakdisiplinan terhadap tugas harian sekolah.
3. Kurangnya motivasi dan inisiatif dari dalam diri anak tunagrahita ringan
kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta dapat menyebabkan anak tunagrahita ringan melakukan ketidakdisiplinan terhadap tugas harian sekolahnya.
4. Anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta kurang
memahami tentang kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah, sehingga mereka kurang mampu menilai perilaku yang baik maupun yang buruk.
5. Belum diterapkannya penguatan dengan token economy yang dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Permasalahan peningkatan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta sangat
kompleks. Oleh karena itu dalam penelitian ini difokuskan pada penerapan token economy untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah
pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan token economy dalam meningkatkan
kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2
Yogyakarta dengan token economy.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan anak
berkebutuhan khusus mengenai cara meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan dengan token economy.
2. Manfaat Praktis a. Bagi orangtua
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bagaimana cara meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak
tunagrahita ringan.
b. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam
meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah dengan token economy.
c. Bagi sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan
dalam meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan dengan token economy.
G. Definisi Operasional