dialaminya sehingga tugas yang dikerjakannya terkadang tidak selesai dengan tepat waktu. Daya konsentrasi subjek dalam
mengerjakan tugas sering terpecah karena terdapat hal-hal yang menarik di luar kelas, sehingga membuat subjek antusias dan hilir
mudik keluar masuk kelas.
B. Deskripsi Data Kedisiplinan terhadap Tugas Harian Sekolah
1. Data Awal Kedisiplinan Anak Tunagrahita Ringan
Dalam penelitian ini terdapat 2 subjek penelitian yang merupakan seluruh siswa tunagrahita ringan kelas VIC. Untuk mengetahui
kemampuan awal yang berkaitan dengan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan, terlebih dahulu dilakukan pre
test. Pre test dilakukan dengan cara memberikan 10 soal tugas harian sekolah kepada subjek. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan perilaku
disiplin yang dilakukan masing-masing subjek saat mengerjakan tugas harian sekolah. Adapun gambaran awal mengenai kedisiplinan terhadap
tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4. Nilai Pre Test Kedisiplinan terhadap Tugas Harian Sekolah Anak Tunagrahita Ringan Kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta
No. Nama Subjek Total Indikator Keberhasilan
Total Indikator Keberhasilan yang Dicapai
1. Ald
10 4
2. Irw
10 5
Agar lebih jelas hasil pencapaian kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada masing-masing subjek dapat dilihat dalam grafik di bawah
ini:
Gambar 3. Hasil Pre Test Kedisiplinan terhadap Tugas Harian Sekolah Anak Tunagrahita Ringan Kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta
Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa skor pencapaian yang diperoleh masing-masing subjek masih rendah yaitu Ald menerapkan 4 kedisiplinan
terhadap tugas harian sekolah dan Irw menerapkan 5 indikator kedisiplinan selama mengerjakan tugas harian sekolah. Hasil pencapaian yang
diperoleh masing-masing subjek belum sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan yaitu 7 indikator keberhasilan. Berdasarkan pengamatan
guru kolaborator dan peneliti, kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada masing-masing subjek masih kurang. Hal ini terlihat pada perilaku-
perilaku ketidakdisiplinan yang ditampakkan masing-masing subjek saat mengerjakan tugas harian sekolah yang diberikan oleh guru kolaborator.
Berikut ini merupakan gambaran kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada subjek dalam penelitian ini:
a. Subjek I Ald
Kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah Ald masih kurang, karena dari pengamatan saat pre test perilaku Ald menampakkan
ketidakdisiplinan. Ketidakdisiplinan yang dilakukan subjek saat mengerjakan tugas harian sekolah yaitu meminta perhatian dengan
berpura-pura malas mengerjakan sehingga subjek tidak mengerjakan tugas dengan tepat waktu. Selain itu subjek sering menggangu
temannnya dengan mencoret tangan temannya sebanyak 4 kali, sehingga Ald berkelahi dengan temannya di kelas sebanyak 2 kali.
Subjek tidak berteriak dengan keras di dalam kelas selama mengerjakan tugas harian sekolah. Subjek sering kali berpindah tempat duduk
sebanyak 2 kali yaitu dari tempat duduknya semula ke tempat duduk di belakang. Subjek mampu mengerjakan tugasnya tanpa menyontek serta
sesuai dengan perintah guru. Dalam menyiapkan peralatan menulis sebelum mengerjakan tugas,
subjek mampu menyiapkannya. Tetapi untuk menyiapkan buku latihannya, subjek kurang mampu karena saat menyiapkan subjek tidak
langsung mengambil 1 buku latihan dari dalam kelas melainkan subjek mengambil semua buku yang ada di dalam tas, dan subjek kelihatan
bingung mencari buku latihannya sehingga perlu bantuan guru untuk menyiapkannya. Konsentrasi subjek saat pre test masih kurang, karena
subjek berjalan-jalan di kelas sebanyak 4 kali untuk melihat kegiatan pertukangan yang dilakukan temannya di luar kelas. Berdasarkan hasil
pre test diketahui bahwa kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah yang dilakukan subjek masih kurang.
b. Subjek II Irw
Kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah yang dilakukan Irw saat pre test masih kurang, Irw masih melakukan ketidakdisiplinan saat
mengerjakan tugas. Saat guru memberikan soal latihan tugas, subjek langsung menyiapkan peralatan menulis, namun subjek kurang mampu
menyiapkan buku latihannya, sehingga masih memerlukan bantuan guru untuk menyiapkan buku latihannya. Subjek mengeluarkan seluruh
buku dari tasnya dan menumpukkannya di tas meja, subjek tampat bingung mencari buku latihan. Dalam menyelesaikan soal latihan tugas,
subjek mengerjakannya dengan tepat waktu dan tidak menyontek. Selain itu subjek mampu menempati tempat duduknya selama
mengerjakan tugas tanpa berpindah-pindah tempat duduk. Meskipun subjek mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu,
tetapi sesekali subjek berpura-pura malas belajar, bercerita dan mengganggu temannya sebanyak 2 kali. Akibat mengusili temannya
yang sedang mengerjakan tugas, tak jarang subjek berkelahi dengan temannya di kelas sebanyak 2 kali, dan guru harus meleraikan keduanya
agar tidak berkelahi. Saat diganggu oleh temannya, subjek cenderung cepat marah sehingga subjek berteriak dengan keras sebanyak 1 kali di
kelas, dan subjek pun berteriak keras lagi 1 kali memanggil teman sepermainannya yang melakukan kegiatan di luar kelas. Konsentrasi
subjek saat mengerjakan tugas sering terpecah, karena subjek berjalan- jalan di dalam kelas sebanyak 3 kali untuk melihat kegiatan yang
dilakukan teman sepermainannya di luar kelas.
2. Data Kedisiplinan terhadap Tugas Harian Sekolah Siklus I