Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

Panduan observasi yang berbentuk check list digunakan untuk mengukur 3 aspek kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah yaitu kepatuhan, ketertiban, dan tanggung jawab. Keberhasilan suatu tindakan dalam pembelajaran ditentukan dengan indikator. Kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan dikatakan meningkat apabila mampu memenuhi 7 dari 10 indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, meliputi: 1. Anak menempati tempat duduk masing-masing. 2. Anak tidak berjalan-jalan di kelas. 3. Anak tidak mengganggu teman. 4. Anak tidak berteriak dengan keras. 5. Anak tidak berkelahi. 6. Anak mampu menyiapkan buku latihan. 7. Anak mampu menyiapkan peralatan menulis. 8. Anak mengerjakan tugas sesuai dengan perintah tugas dari guru. 9. Anak mengerjakan tugas dengan tepat waktu. 10. Anak tidak menyontek saat mengerjakan tugas.

F. Kerangka Pikir

Anak tunagrahita ringan merupakan salah satu karakteristik anak tunagrahita yang memiliki kekhasan dalam kesulitan hambatan mental pada perhatian, ingatan, bahasa, dan akademik. Meskipun karakteristik yang lebih menonjol pada anak tunagrahita ringan adalah kesulitan dalam bidang akademik, masalah perilaku dan sikap mereka juga perlu diperhatikan, seperti disiplin diri. Kurangnya motivasi anak tunagrahita ringan dalam berperilaku disiplin terhadap tugas harian sekolah akan berdampak pada tingkah lakunya. Salah satu kemampuan berperilaku disiplin yang kurang dimiliki oleh anak tunagrahita adalah mematuhi peraturan dalam kelas saat mengerjakan tugas harian sekolah. Kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah dalam mengikuti pembelajaran di kelas merupakan salah satu upaya penataan perilaku. Sebagaimana anak tunagrahita lainnya, anak tunagrahita ringan kurang memiliki inisiatif dan motivasi terhadap dirinya sendiri dalam menata perilakunya. Kurangnya inisiatif dan motivasi dalam diri anak tunagrahita ringan untuk menata perilakunya, menyebabkan mereka kurang mampu mentaati peraturan yang telah disepakati di kelas khususnya disiplin terhadap tugas harian sekolah. Mereka sering berperilaku yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada di kelas, misalnya mengganggu teman sekelas yang sedang mengerjakan tugas, tidak menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, serta membuat keributan saat mengerjakan tugasnya, menyembunyikan peralatan sekolah milik temannya, serta menyontek. Disiplin terhadap tugas harian sekolah bagi anak tunagrahita ringan dapat dibimbing dan diajarkan oleh orang-orang terdekat di lingkungan sekitarnya. Untuk membimbing anak tunagrahita ringan dalam menata perilaku dan mengendalikan diri, dapat dibimbing cara berdisiplin terhadap tugas harian di sekolah. Pendisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan di kelas merupakan bagian dari penataan perilaku terhadap peraturan yang ada. Pendisiplinan sangatlah penting untuk diberikan kepada anak tunagrahita ringan karena mereka sering meremehkan dan tidak mentaati peraturan yang telah disepakati di kelas. Pendisiplinan dengan token economy diharapkan mampu menarik perhatian anak tunagrahita ringan untuk mengulangi perilaku yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena setiap respon yakni perilaku disiplin yang telah dilakukan anak tunagrahita ringan akan diperkuat oleh reward atau hadiah. Reinforcement yang berupa hadiah dapat dijadikan sebagai reward atas kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah yang telah dilakukan oleh anak tunagrahita ringan. Pemberian hadiah yang terdapat dalam penerapan token economy dapat memotivasi dan memperkuat perilaku anak tunagrahita ringan sehingga memunculkan perilaku disiplin terhadap tugas harian sekolah dari pribadinya. Pemberian hadiah kepada anak, dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak dan menumbuhkan motivasi dari dalam diri anak, sehingga anak merasa bangga akan keberhasilan yang telah dilakukannya. Dengan demikian anak tunagrahita ringan akan mempertahankan dan mengulangi perilaku yang diinginkan yakni disiplin terhadap tugas harian sekolah. Adapun alur berpikir ini akan diperjelas dalam bagan yang tersaji di bawah ini: Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

G. Hipotesis Penelitian