3 Kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah masing-masing anak
tunagrahita ringan pada post test siklus II meningkat yaitu jumlah indikator keberhasilan yang dicapai masing-masing anak memenuhi
tingkat keberhasilan minimal yaitu 7 indikator. 4
Penerapan tindakan dengan token economy dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita
ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta.
C. Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan token economy dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak
tunagrahita ringan kelas VIC. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre test, post test siklus I, post test siklus II. Hasil peningkatan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Pre Test, Post Test Siklus I, dan Post Test Siklus II Anak Tunagrahita Ringan Kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta
Subjek Hasil Pre
Test Hasil Post Test
Siklus I Hasil Post Test
Siklus II Aldi
4 6
8 Irwan
5 7
7
Untuk lebih jelasnya, peningkatan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah dengan token economy pada anak tunagrahita ringan kelas VIC dari
pre test, post test siklus I, dan post test siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 6. Hasil Pre Test, Post Test Siklus I, dan Post Test Siklus II Pada gambar di atas terlihat jelas terdapat peningkatan kedisiplinan
terhadap tugas harian sekolah pada masing-masing anak tunagrahita ringan. Pada awalnya subjek I Ald hanya dapat memenuhi 4 indikator keberhasilan
dalam kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah, dan subjek II Irw menerapkan 5 indikator saja. Namun setelah diberikan tindakan berupa token
economy dalam penerapan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada siklus I, masing-masing subjek berusaha meningkatkan kedisiplinan terhadap
tugas harian sekolah. Hasil pencapaian masing-masing subjek pun cukup baik, subjek I Ald dapat meningkatkan kedisiplinan menjadi 6 indikator
kedisiplinan dan subjek II Irw mampu memenuhi 7 indikator yang merupakan keberhasilan minimal dalam penerapan kedisiplinan terhadap
tugas harian sekolah. Walaupun pencapaian masing-masing anak tunagrahita ringan meningkat,
tetapi pelaksanaan tindakan siklus I belum optimal karena hasil pencapaian
salah satu subjek yaitu Ald masih belum optimal karena tidak mencapai keberhasilan minimal yaitu 7 indikator keberhasilan. Oleh karena itu
pelaksanaan tindakan dilakukan pada siklus II dengan beberapa perubahan. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, masing-masing anak tunagrahita ringan
mampu meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah dengan token economy, sehingga pada post test siklus II pencapaian yang diperoleh
masing-masing subjek yaitu Ald mampu meningkatkan kedisiplinannya menjadi 8 indikator keberhasilan dan Irw mampu mempertahankan 7
kedisiplinannya terhadap tugas harian sekolah.
D. Pembahasan