Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut dapat ditegaskan, anak tunagrahita ringan adalah anak yang mengalami gangguan hambatan mental dengan tingkat kecerdasan IQ berkisar 50-70, yang berdampak pada keterbatasan manifestasi kemampuan kognitif yang mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam bidang akademik. Untuk membantu anak tunagrahita ringan mencapai tahap perkembangannya, mereka dapat mengikuti pendidikan khusus. Anak tunagrahita ringan umumnya mengalami kesulitan maupun keterbatasan dalam bidang ingatan, perhatian, dan akademik. Meskipun mereka mengalami keterbatasan, tetapi jika mereka teridentifikasi sejak dini dan mendapatkan pendampingan khusus dari orang tua serta mendapatkan layanan pendidikan khusus, mereka akan mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan, mampu menguasai keterampilan akademik dan keterampilan vokasional, serta mampu menjadi pribadi yang mandiri.

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita ringan umumnya sering tidak dapat diidentifikasikan hingga mereka mencapai batas usia sekolah. Mereka teridentifikasi saat mengikuti pembelajaran di sekolah umum selama satu tahun hingga dua tahun, karena kesulitan mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena ketunaan yang dialami anak tunagrahita ringan, sehingga mereka mengalami kesulitan di bidang akademik. Tidak hanya mengalami kesulitan pada bidang akademik, anak tunagrahita ringan juga sering menunjukkan perilaku non adaptif. Menurut Moh. Amin 1995: 37 anak tunagrahita ringan memiliki ciri- ciri yaitu lancar berbicara tetapi perbendaharaan kata kurang, kesulitan berpikir abstrak, serta dapat mengikuti pelajaran akademik di sekolah khusus. Karakteristik lain mengenai anak tunagrahita ringan menurut Saifudin Azwar 1996: 146 yakni kurang memiliki daya imajinasi dan daya pertimbangan sehingga mengakibatkan mereka kurang mampu memperkirakan dampak dari perbuatan yang dilakukannya. Sedangkan H. T. Sutjihati Somantri 1996: 86, karakteristik anak tunagrahita ringan adalah kurang mampu menyesuaikan sosial secara independen, umumnya tidak mengalami gangguan fisik tampak seperti anak normal. Adapun menurut Mumpuniarti 2000: 41-42 yang menyebutkan karakteristik anak tunagrahita ringan yang dapat ditinjau secara fisik, psikis, dan sosial yaitu sebagai berikut: a. Karakteristik fisik nampak seperti anak normal, hanya sedikit mengalami kelambatan dalam kemampuan sensomotorik. b. Karakteristik psikis sukar berpikir abstrak dan logis, kurang memiliki kemampuan analisa, asosiasi lemah, fantasi lemah, kurang mampu mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi, kepribadian kurang harmonis karena tidak mampu menilai baik dan buruk. c. Karakteristik sosial mereka mudah bergaul, menyesuaikan di lingkungan yang tidak terbatas pada keluarga saja, namun ada yang mampu mandiri dalam masyarakat, mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan melakukannya secara penuh sebagai orang dewasa. Kemampuan dalam bidang pendidikan termasuk mampu didik. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, dapat ditegaskan bahwa karakteristik anak tunagrahita ringan meliputi keadaan fisik seperti anak normal, mengalami kesulitan dalam akademik, kurang mampu dalam penyesuaian diri, serta kurang mampu menilai antara sikap maupun perilaku yang baik dan yang buruk. Kurang mampunya anak tunagrahita ringan menilai antara sikap maupun perilaku yang baik dan buruk, menyebabkan mereka kurang patuh terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah, khususnya tata tertib ketika mengerjakan tugas harian sekolah. Sebaiknya ketika anak tunagrahita ringan memasuki usia sekolah, mereka perlu diajarkan dan dibimbing dalam mematuhi tata tertib yang ada, sehingga mereka akan terbiasa dengan keadaan lingkungan yang menuntut mereka untuk disiplin di sekolah. Agar anak tunagrahita ringan bisa menjadi individu yang berdisiplin baik terhadap tata tertib sekolah maupun tata tertib ketika mengerjakan tugas harian, guru diharapkan dapat membimbing anak tunagrahita ringan dengan cara menanamkan dan menerapkan disiplin menggunakan strategi maupun metode yang tepat sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita ringan.

B. Kajian tentang Kedisiplinan terhadap Tugas Harian Sekolah 1.