Pendekatan Penelitian Desain Penelitian

40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang dipakai yaitu pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan seberapa besar tingkat kedisiplinan terhadap tugas harian pada anak tunagrahita ringan dengan data berbentuk angka. Ada beberapa defini pendekatan penelitian kuantitatif dari beberapa ahli. Menurut Zainal Aqib 2007: 15 pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi, dan masa yang akan datang. Creswel yang dikutip oleh Asmadi Alsa 2007: 13 menyatakan pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berujud bilangan skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi, yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, lebih mengutamakan pada masalah proses dan makna atau persepsi, maka jenis desain penelitian yang cocok dan relevan yang dapat digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 56 menyebutkan penelitian tindakan merupakan penelitian yang diarahkan pada pengadaan pemecahan masalah atau perbaikan. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 92 penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart yang tercantum dalam gambar di bawah ini. Gambar 2. Proses Penelitian Tindakan Model Kemmis Taggart Desain penelitian penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kemmis dan Mc Taggart berbentuk spiral, meliputi 4 tahapan yaitu : 1. Perencanaan yaitu peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan berupa token economy dilakukan. 2. Tindakan merupakan implementasi token economy di dalam kelas untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta. 3. Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap apa yang terjadi ketika penerapan token economy berlangsung di dalam kelas. 4. Refleksi yaitu menyajikan hasil pencapaian yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Model penelitian ini merupakan bentuk kajian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kemantapan secara rasional dari tindakan- tindakan dalam melaksanakan tugas agar dapat memperdalam pemahaman dan memperbaiki keadaan praktik pembelajaran terhadap suatu tindakan yang dilakukan. Penelitian tindakan merupakan strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian merefleksikan terhadap hasil tindakan. Hasil dari tindakan tersebut dijadikan sebagai langkah pemilihan tindakan berikutnya sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Tindakan yang akan dilaksanakaan dalam penelitian ini adalah penerapan token economy. Penelitian ini berfungsi untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap tugas harian sekolah pada anak tunagrahita ringan kelas VIC SLB Negeri 2 Yogyakarta.

C. Prosedur Tindakan