Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite
Audit, CAR, dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Jadi, hipotesis keenam yang
menya takan bahwa “Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi,
Komite Audit, CAR, dan NIM berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
” diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai -0,008, konstanta yang bernilai 0,026, dan nilai t hitung mutlak
yang lebih kecil dari t tabel 0,567 1,662. Nilai konstanta sebesar 0,026 menunjukkan bahwa jika variabel Dewan Komisaris Independen
diangggap konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan menjadi sebesar 0,026. Nilai koefisien regresi sebesar -0,008 menunjukkan bahwa
setiap kenaikan 1 poin Dewan Komisaris Independen akan menurunkan nilai Kinerja Keuangan Perbankan sebesar -0,008. Hal ini yang
menyebabkan hubungan negatif Dewan Komisaris Independen dengan Kinerja Keuangan Perbankan. Nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,004 menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di
BEI periode 2010-2013 dipengaruhi oleh 0,4 variabel Dewan Komisaris Independen dan 99,6 dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan di
penelitian ini. Selain itu, nilai signifikansi Dewan Komisaris Independen lebih besar dari nilai α=5 0,572 0,05. Nilai sig ini menunjukkan
bahwa Dewan Komisaris Independen berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan sehingga hipotesis pertama yang
menyatakan “Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
”, ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Amanda Julita Hutapea 2013 yang menunjukkan bahwa Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan. Perbedaan ini dimungkinkan karena dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 23 perusahaan dengan
periode penelitian empat tahun 2010-2013, sedangkan penelitian Amanda Julita Hutapea 2013 menggunakan sampel penelitian berjumlah
20 perusahaan dengan periode lima tahun 2007-2011. Perbedaan lainnya dimungkinkan karena penelitian ini mengukur Kinerja Keuangan
Perbankan dengan ROA, sedangkan penelitian Amanda Julita Hutapea 2013 menggunakan Cash Flow Return On Asset CFROA untuk
mengukur Kinerja Keuangan Perbankan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Candra
Rifki Triwinasis 2013 yang menyatakan bahwa variabel Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan dengan koefisien regresi = -0,005 dan taraf signifikansi 0,765 0,05. Menurut Ade Apriyanti 2012 adanya Dewan
Komisaris Independen cukup penting bagi perbankan namun karena kurangnya penerapan good corporate governance dalam perbankan
menyebabkan pengaruh Dewan Komisaris Independen masih kurang dibanding pemegang saham pengendali. Dewan Komisaris Independen
belum dapat sepenuhnya melakukan pengawasan. Menurut Dwi Novi Kusumawati dan Riyanto 2005 keberadaan Dewan Komisaris
Independen dalam perusahaan cenderung hanya formalitas untuk memnuhi peraturan yang ada. Berdasarkan hasil survei Asian Development Bank
dalam Boediono 2005 pengawasan Dewan Komisaris Independen tidak efektif disebabkan oleh kuatnya kendali pendiri perusahaan dan
kepemilikan saham mayoritas. Selain itu menurut Sam’ani 2008 di
Indonesia sering terjadi anggota Dewan Komisaris Independen tidak menjalankan pengawasan terhadap dewan direksi, tidak semua Dewan
Komisaris Independen memiliki waktu untuk memberikan fokus pengawasan terhadap kinerja manajerial. Penambahan jumlah Dewan
Komisaris Independen mungkin juga menyebabkan komunikasi dan pertukaran informasi antar dewan komisaris menjadi berkurang sehingga
fungsi pengawasan ikut menurun. Secara teoritis, adanya Dewan Komisaris Independen akan
meningkatkan pengawasan yang ada karena Dewan Komisaris Independen berasal dari luar perusahaan. Bertambahnya pengawasan dimaksudkan