Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

bernilai positif yaitu 0,004 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 5,9621,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 0,05. 4. CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,049 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 1,6681,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,099 yang lebih besar dari signifikansi 0,05. 5. NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,333 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 9,0031,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 0,05. 6. Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, CAR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010- 2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel 33,1992,31 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 0,05.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran guna perkembangan perbankan di Indonesia, yaitu : 1. Bagi Perbankan Perbankan hendakanya meningkatkan kinerjanya. Perbankan dapat memperbaiki kinerja dengan melihat pelaksanaan good corporate governance, melihat CAR dan juga NIM. Pelaksanaan GCG dapat dilihat dengan adanya Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi dan Komite Audit. Perbankan sebaiknya merekrut Dewan Komisaris Independen yang benar-benar dapat melakukan pengawasan terhadap Dewan Direksi, tidak hanya untuk formalitas saja. Jumlah Dewan Direksi juga penting untuk meningkatkan hubungan perbankan dengan pihak luar sehingga bank perlu mengatur jumlah Dewan Direksi sesuai dengan kebutuhan bank. Bank wajib memiliki Komite Audit karena Komite Audit dapat membantu dewan komisaris melakukan pengawasan sehingga tercipta lingkungan bank yang bebas dari praktik tidak sehat manajemen. Tersedianya kecukupan modal untuk menangggung risiko akan dapat menarik kepercayaan masyarakat pada bank. Oleh sebab itu, bank harus menyediakan modal untuk menanggung risiko yangtercemin dalam rasio CAR. Kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan dari bunga dapat dilihat dari NIM. Bertambahnya pendapatan bank dapat menarik investor yang ingin mendapatkan dividen. Jadi bank perlu meningkatkan NIM untuk menarik dana dari investor. 2. Bagi Investor Investor sebaiknya memperhatikan pelaksanaan GCG dalam perbankan karena dengan terlaksananya GCG berarti hak investor dapat terlindungi. Selain itu investor perlu memperhatikan nilai CAR untuk mengetahui kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menanggung kerugian. Dengan memperhatikan CAR investor dapat mengetahui bank yang dapat bertahan saat mengalami kerugian. Investor juga perlu memperhatikan nilai NIM sehingga investor dapat mengetahui kemapuan bank untuk memperoleh pendapatan dan investor dapat memprediksi dividen yang didapat dari pendapatan tersebut. 3. Bagi Peneliti Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya memproksikan GCG menjadi Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi dan Komite Audit supaya dapat mengetahui pengaruh faktor GCG yang lain. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah periode penelitian untuk memperbaharui penelitian yang sejenis. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah objek penelitian tidak hanya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

4 87 100

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116