Pengertian Kinerja Keuangan Perbankan

risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. 2 Penerapan Good Corporate Governance GCG. 3 Penilaian rentabilitas merupakan penilaian terkait pencapaian pendapatan bank. Penilaian rentabilitas ini dapat diukur dengan rasio Net Interest Margin NIM. 4 Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap bank mengenai tingkat kecukupan permodalan bank. Penilaian permodalan ini dapat diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR.

2. Good Corporate Governance GCG

a. Pengertian Good Corporate Governance

Tata kelola perbankan sangat erat hubungannya dengan bagaimana pengelolaan usaha perbankan. Tata kelola perbankan yang efektif dapat menjadi modal untuk meraih dan menjaga kepercayaan masyarakat. Tata kelola perbankan yang buruk dapat menyebabkan kegagalan pada suatu bank. Tata kelola yang baik atau yang biasa disebut Good Corporate Governance GCG dapat menciptakan lingkungan kondusif yang mendukung terbentuknya efisiensi perbankan dan mengurangi risiko yang dihadapi. Tata kelola perusahaan adalah keseluruhan pengendalian kegiatan dalam perusahaan. GCG berkaitan dengan perumusan berbagai rencana dan pencapaian tujuan jangka panjang serta struktur manajemen yang tepat organisasi, sistem dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, perlu dipastikan bahwa fungsi-fungsi struktur untuk menjaga integritas perusahaan, reputasi, dan pertanggungjawaban kepada berbagai stakeholder Steiner, 2003: 668. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006, setiap bank wajib melaksanakan good corporate governance dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap undang-undang. Good Corporate Governance GCG adalah suatu tata kelola yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan transparency, akuntabilitas accountability, pertanggungjawaban responsibility, independensi independency, dan kewajaran fairness. Penerapan GCG merupakan salah satu upaya pengendalian internal perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Bank Dunia mendefinisikan GCG sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisisen guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. “Menurut Muh. Arief Effendi 2009: 2, GCG merupakan seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan ”. Menurut Cadbury dalam Adrian Sutedi 2011: 1 mengatakan bahwa GCG adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar tercapai keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan perusahaan. GCG ditentukan oleh sejumlah faktor yaitu kebijakan-kebijakan pemerintah yang efektif dalam mengarahkan pada pelaporan yang transparan, keefektifan proses tata kelola dewan direksi, keefektifan dewan komisaris independen, penyampaian berbagai keputusan bisnis, budaya manajemen risiko yang melekat pada organisasi secara menyeluruh, dan ketertarikan pemegang saham untuk memastikan diterapkannya GCG Walace Zinkin, 2005: 35. GCG merupakan seperangkat peraturan yang berfungsi sebagai pengatur hubungan antara pihak yang berkepentingan pada perusahaan baik pihak intern maupun ekstern guna menciptakan iklim usaha yang kondusif. Penerapan GCG memiliki peranan untuk mengamankan asset perusahaan, melindungi hak-hak pemangku perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dengan menerapkan sistem pengendalian internal perusahaan. Dalam dunia perbankan GCG merupakan salah satu upaya memperkuat kondisi internal bank.

b. Unsur-unsur Good Corporate Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance sangat dipengaruhi oleh bagaimana pengendalian dalam suatu perusahaan. Pelaksanaan GCG erat kaitannya dengan hubungan antar berbagai organ di

Dokumen yang terkait

Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

4 87 100

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116