dalam penelitian ini. Dengan demikian, hipotesis keenam dalam penelitian diterima.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel Dewan Komisaris Independen sebesar 0,035, variabel Dewan Direksi sebesar
0,002, variabel Komite Audit sebesar 0,001, variabel CAR sebesar 0,033, dan variabel NIM sebesar 0,251. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut: Kinerja Keuangan Perbankan = -0,033 + 0,035DKI + 0,002DD + 0,001KA
+ 0,033CAR + 0,251NIM Persamaan tersebut dapat menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
Dewan Komisaris IndependenDKI sebesar 0,035 berarti bahwa jika terjadi kenaikan 1 poin Dewan Komisaris Independen variabel Dewan
Direksi, Komite Audit, CAR, NIM dianggap konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan naik 0,035 poin. Nilai koefisien regresi Dewan
DireksiDD sebesar 0,002 berarti bahwa jika terjadi kenaikan 1 poin Dewan Direksi variabel Dewan Komisaris independen, Komite audit,
CAR, NIM dianggap konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan naik 0,002 poin. Nilai koefisien regresi Komite Audit KA sebesar
0,001 berarti bahwa jika terjadi kenaikan 1 poin Komite Audit variabel Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, CAR, NIM dianggap
konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan naik sebesar 0,001 poin. Nilai koefisien regresi CAR sebesar 0,033 berarti bahwa jika terjadi
kenaikan 1 poin CAR variabel Dewan Komisaris Indepanden, Dewan
Direksi, CAR, NIM dianggap konstan, maka nilai kinerja Keuangan Perbankan akan naik sebesar 0,033 poin. Nilai koefisien regresi NIM
sebesar 0,251 berarti bahwa jika terjadi kenaikan 1 poin NIM variabel Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, CAR
dianggap konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan naik 0,251 poin.
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, CAR, dan NIM
berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Jika Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, CAR, dan NIM
meningkat maka Kinerja Keuangan Perbankan juga akan meningkat, begitupun sebaliknya. Adanya koordinasi dari Dewan Komisaris
Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit dalam menjalankan kegiatan perbankan, ditambah dengan tercukupinya kebutuhan modal yang
dapat dilihat dari nilai CAR dan kemampuan menyalurkan kredit yang dapat dilihat dari nilai NIM akan mampu meningkatkan kinerja keuangan
perbankan.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menghambat hasil penelitian. Beberapa keterbatasan yang ditemui tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan Good Corporate Governance, Capital Adequacy Ratio CAR, Net Interest Margin NIM sebagai indikator-
indikator untuk memprediksi Kinerja Keuangan Perbankan.
2. Penelitian ini hanya menggunakan Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit untuk mewakili variabel Good Corporate
Governance. 3. Penelitian ini hanya dilakukan selama periode empat tahun saja dari tahun
2010-2013. 4. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari bank yang terdaftar di BEI
saja. 5. Penelitian ini hanya mengambil sampel sejumlah 23 bank dari total
populasi sejumlah 36 bank yang terdaftar di BEI.
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, CAR dan NIM
terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010- 2013. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu: 1. Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
koefisien yang bernilai negatif yaitu -0,008 dan t hitung mutlak lebih kecil dari nilai t tabel 0,5671,662 serta nilai signifikansi
sebesar 0,572 yang lebih besar dari signifikansi 0,05. 2. Dewan Direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010- 2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang
bernilai positif yaitu 0,002 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 6,6761,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari signifikansi 0,05. 3. Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010- 2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang
bernilai positif yaitu 0,004 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 5,9621,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari signifikansi 0,05. 4. CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai
positif yaitu 0,049 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 1,6681,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,099 yang lebih
besar dari signifikansi 0,05. 5. NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai
positif yaitu 0,333 dan t hitung yang lebih besar dari t tabel 9,0031,662 serta nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari signifikansi 0,05. 6. Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit,
CAR dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-
2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel 33,1992,31 serta nilai signifikansi sebesar
0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 0,05.