Metode Membaca Permulaan Metode pembelajaran bahasa merupakan langkah-langkah kerja

21

4. Metode Membaca Permulaan Metode pembelajaran bahasa merupakan langkah-langkah kerja

pembelajaran bahasa yang harus dikuasai oleh guru; mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang diajarkan. Metode pembelajaran ditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran serta karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran Endang Supartini, 2001: 62. Akhadiah Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001: 61-66, mengemukakan bahwa dalam pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain : a. Metode Abjad dan Metode Bunyi Langkah-langkah pengajarannya pada metode abjad dan metode bunyi memiliki kesamaan. Perbedaanya terletak pada pengucapan atau cara mengeja huruf. pada metode abjad, huruf diucapkan sebagai abjad sedangkan metode bunyi huruf diucapkan sesuai dengan bunyinya. Langkah-langkahnya antara lain: 1 Mengenalkanmembaca beberapa huruf misal: m, n, a. 2 Merangkai huruf-huruf menjadi suku kata, misal: b-u bu d-i di 3 Merangkai suku kata menjadi kata, misal : budi budi 22 4 Merangkai kata menjadi kalimat-kalimat, misal: ini budi ini budi b. Metode Kupas Rangkai Suku Kata dan Metode Kata Lembaga Kedua metode ini dalam penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkaikan. 1 Metode kupas rangkai Suku kata Langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menguraikan kata menjadi suku kata, misal: mata ma-ta 2 Merangkai suku kata menjadi kata-kata, misal: ma-ta mata 2 Metode Kata Lembaga Penerapannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengenalkan kata, misal: bola 2 Menguraikan kata menjadi suku kata, misal: bo – la 3 Menguraikan suku kata menjadi huruf, misal: b – o – l – a 4 Merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, misal: bo-la 5 Merangkai kembali suku kata menjadi kata, misal: bola c. Metode Global Dalam penerapannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Membaca kalimat secara utuh di bawah sebuah gambar, misal: ini bola 2 Setelah hafal membaca dengan gambar, dilanjutkkan membaca tanpa gambar. 3 Menguraikan kalimat menjadi kata-kata, misal: ini bola 23 4 Mengurai kata-kata menjadi suku kata-suku kata, misal: i-ni bo-la 5 Menguraikan suku kata-suku kata menjadi huruf-huruf, misal: i-n-i b- o-l-a d. Metode SAS Struktural Analitik Sintetik Menurut Momo Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001: 63-66 langkah- langkahnya sebagai berikut: 1 Guru bercerita atau bertanya jawab dengan siswa disertai dengan gambar, misal: gambar ruang kelas. 2 Membaca gambar-gambar, misal: meja, buku, guru, papan tulis. 3 Membaca kalimat-kalimat dibawah gambar-gambar, misal: ini buku, ini kursi. 4 Setelah hafal membaca dengan gambar dilanjutkan membaca tanpa gambar. 5 Menganalisis dan mensintesiskan satu kalimat menjadi kata-kata, suku kata dan huruf, kemudian menjadi suku kata, kata-kata dan kalimat. Misalnya: ini bola ini bola i ni bo la i n i b o l a i ni bo la ini bola ini bola Di dalam pelaksanaan kegitan belajar mengajar guru harus mampu menggunakan metode-metode yang sesuai dan dilaksanakan secara bervariasi. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian belajar siswa dan 24 agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan dengan materi pelajaran yang diberikan. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan variasi penggunaan metode pembelajaran.

5. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Anak Tunagrahita tipe Ringan

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan membaca permulaan Melalui model pembelajaran kooperatif Pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar

0 2 88

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PAPER CLAY PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB SEKAR TERATAI I SRANDAKAN.

0 0 164

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194