Pengertian Anak Tunagrahita tipe Ringan

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Anak Tunagrahita Ringan

1. Pengertian Anak Tunagrahita tipe Ringan

Anak tunagrahita merupakan kondisi dimana perkembangan usia tidak sesuai dengan perkembangan mental, hal ini karena perkembangan mental lebih rendah daripada perkembangan usia. Dalam kategori terbaru oleh AAIDD, tunagrahita tipe ringan tergolong dalam disabilitas intelektual dengan level keparahan menengah mild level of severity. Penggolongan tersebut berdasarkan fungsi adaptif anak bukan skor IQ karena fungsi adaptif inilah yang menentukan tingkat dukungan seperti apa yang dibutuhkan dari anak tunagrahita dalam American Psychiatric Associaton, 2013: 33. Di bawah ini ada beberapa pendapat tentang anak tunagrahita : Moh. Effendi 2006: 9 mengemukakan bahwa anak tunagrahita yaitu anak yang diidentifikasi memiliki tingkat kecerdasan yang sedemikian rendah atau di bawah rata-rata, sehingga untuk mengerjakan tugas perkembangannya memerlukan bantuan atau layanan secara khusus, termasuk kebutuhan program pendidikan dan bimbingan. AAMD atau American Association on Mental Deficiency dalam Mumpuniarti 2007: 9 menyebut tunagrahita ringan dengan istilah mild mentally retarded dengan pengertian, “Mental retardation refers to significantly subaverage general intellectually functioning existing concurrently with deficits in adaptive behavior, and manifested during the developmental period.” Artinya, retardasi mental merupakan keadaan 10 fungsi intelektual umum di bawah rata-rata normal, dan terjadi bersamaan dengan kekurangan pada perilaku adaptif, kondisi ini ditampilkan selama periode perkembangan”. W. Wantah 2007: 10 mengemukakan bahwa “berdasarkan data menunjukkan kira-kira 85 dari anak reterdasi mental tergolong mental ringan, memiliki IQ antara 50-75, dapat mempelajari keterampilan, dan akademik sampai kelas enam Sekolah Dasar”. Menurut Amin dalam Wantah, 2007: 10 “anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan berbicara, tetapi perbendaharaan kata-katanya sangat kurang”. Kurangnya perbendaharaan kata mengakibatkan anak tunagrahita tipe ringan kesulitan untuk berpikir abstrak, tetapi dapat mengikuti pendidikan dengan baik di SDLB, maupun di SLB-C. Anak masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana serta dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri dengan bimbingan dan pendidikan yang baik. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tentang anak tunagrahita tipe ringan, maka dapat ditegaskan bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak tunagrahita yang memiliki kemampuan adaptif yang paling baik dengan IQ berkisar antara 50-75. Tingkat kecerdasan yang sedemikian rendahnya menyebabkan kesulitan berpikir abstrak dan keterbatasan di bidang kognitif sehingga dalam tugas perkembangannya memerlukan bantuan atau layanan secara spesifik, termasuk dalam program pendidikan membutuhkan bimbingan khusus. Pada penelitian ini yaitu adanya pembelajaran membaca permulaan yang sesuai dengan 11 kebutuhan anak tunagrahita yakni memperkenalkan kosakata sederhana dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan membaca permulaan Melalui model pembelajaran kooperatif Pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar

0 2 88

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PAPER CLAY PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB SEKAR TERATAI I SRANDAKAN.

0 0 164

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194