Kerangka Pikir Pertanyaan Penelitian

29 Maka itu, perlu adanya pembelajaran membaca permulaan dalam memperoleh kemampuan membaca permulaan tersebut.

D. Kerangka Pikir

Anak tunagrahita tipe ringan memiliki kemampuan untuk mempelajarai pembelajaran yang bersifat akademis seperti mambaca huruf, suku kata dan kata. Kemampuan membaca menjadi kompetensi sangat penting bagi anak tunagrahita agar dapat bertahan hidup karena mampu mengenal sejumlah tulisan yang akan menjadi petunjuk umum dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, para pendidik harus mampu mengembangkan sumber daya yang dapat membantu anak dalam menguasai kemampuan membaca permulaan. Membaca permulaan adalah proses mengubah simbol-simbol tertulis berupa huruf atau kata menjadi bunyi. Indikator sebuah membaca permulaan terlihat dari kemampuan untuk melafalkan dengan intonasi yang sesuai serta diucapkan dengan lancar. Untuk itu, diperlukan sarana pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat belajar dengan senang, gembira sehingga dapat membebaskan dari berbagai kendala psikologis yang menghambat pembelajaran membaca, misalnya rasa takut, malas, dan bosan sehingga dapat meraih berbagai aspek kemampuan membaca permulaan tersebut. Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan pada anak tunagrahita tipe ringan diperlukan persiapan yang terencana sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada umumnya. Oleh karena itu, perlu perhatian yang mendetail tentang komponen utama dalam pembelajaran membaca 30 permulaan, yaitu: 1 Kemampuan anak membaca huruf alphabet; 2 Kemampuan anak membaca suku kata; dan 3 Kemampuan anak membaca kata. Kemampuan membaca permulaan diperlukan anak tunagrahita ringan khususnya kelas dasar 1, untuk melatih kemandirian anak dalam hal akademik pada jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini dikarenakan agar anak tidak selalu tergantung kepada guru dalam kegiatan pembelajaran pada jenjang kelas berikutnya.

E. Pertanyaan Penelitian

Dengan kerangka pemikiran di atas maka secara operasional, beberapa pertanyaan penelitian dapat diuraikan demikian: 1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam membaca huruf alphabet di SLB Sekar Teratai 1 Srandakan kelas Dasar 1? 2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam membaca suku kata di SLB Sekar Teratai 1 Srandakan kelas Dasar 1? 3. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam membaca kata di SLB Sekar Teratai 1 Srandakan kelas Dasar 1? 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif Zuriah, 2007: 47 adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gambaran atas gejala, fakta, atau kejadian secara sitematis dan akurat dari sifat populasi atau daerah tertentu tanpa mengubah kondisi natural subyek penelitian. Menurut Bungin 2007: 68, format penelitian deskriptif kualitatif bertujuan menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai fenomena yang menjadi obyek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, atau tanda tertentu. Pendekatan deskriptif digunakan karena penelitian ini bertujuan menggambarkan atau mendeskripsikan Kemampuan Membaca Permulaan Bagi Siswa Tunagrahita tipe Ringan Kelas Dasar I SLB Sekar Teratai 1 Srandakan Bantul. Kemampuan membaca permulaan oleh anak tunagrahita tipe ringan menjadi unit yang digambarkan, dianalisis dan dipahami melalui penelitian ini.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB Sekar Teratai 1 Srandakan Bantul khususnya pada kelas dasar I. Alasan pemilihan SLB Sekar Teratai 1 Srandakan Bantul sebagai tempat penelitian yaitu karena sekolah ini

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan membaca permulaan Melalui model pembelajaran kooperatif Pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar

0 2 88

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN UANG PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBELANJA DI KANTIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNAS BHAKTI PLERET BANTUL.

0 0 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 2 BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 202

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PAPER CLAY PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB SEKAR TERATAI I SRANDAKAN.

0 0 164

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194