Karakteristik Anak Kreatif Kreativitas

44 g. Anak usia taman kanak-kanak jarang merasa bosan, mereka senang melakukan bermacam-macam hal dan ada-ada saja yang ingin dilakukan. h. Biasanya anak usia taman kanak-kanak mempunyai daya imajinasi tinggi dan nyata, jika orang di sekelilingnya menyempatkan untuk mendengarkan ungkapan-ungkapan dan mengamati perilaku anak.

3. Manfaat Kreativitas

Ada beberapa alasan mengapa kreativitas menjadi perlu dan penting dalam dikembangkan kepada ada sejak usia dini. Menurut Munandar 2009: 5, telah merumuskan empat alasan mengapa kreativitas perlu dikembangkan sejak usia dini, adalah sebagai berikut: a. Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri Perwujudan diri adalah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Untuk mewujudkan dirinya manusia perlu berkreasi sehingga dapat diakui karyanya oleh orang lain. Menurut Maslow diperlukan kreativitas yang berfungsi untuk memanifestasikan dirinya untuk perwujudan diri. b. Kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan Kreativitas atau pikiran yang berdaya atau berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap sutau permasalahan. 45 c. Kreativitas untuk memuaskan diri Keberhasilan anak dalam melakukan suatu percobaan, penelurusan, dan berbagai upaya lainnya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi yang bersangkutan. d. Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup Orang yang memiliki banyak ide, memiliki penemuan- penemuan baru, dan menguasai teknologi baru jelas akan memiliki peluang pendapatan yang lebih baik jika dibandingkan yang tidak memilikinya. Pendapat diatas dikuatkan dengan pendapat menurut Hurlock 2009: 6 yang menyatakan bahwa kreativitas memiliki banyak nilai yang penting bagi anak, namun nilai-nilai kreativitas yang terpenting ini hampir sama sekali diabaikan. Berikut ini penjelasan nilai kreativitas tersebut bagi anak: a. Kreativitas memberikan anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar. Penghargaan mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya. b. Menjadi kreatif juga penting artinya bagi anak kecil karena menambah bumbu dalam permainannya yang merupakan pusat kegiatan hidup mereka. Karena kreativitas dapat membuat permainan lebih menyenangkan, mereka akan merasa bahagia da puas. c. Dengan bertambahnya usia anak, prestasi merupakan kepentingan utama dalam penyesuaian hidup mereka. Kreativitas yang membantu 46 mereka mencapai keberhasilan di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang berarti baginya akan menjadi sumber kepuasan ego yang besar. d. Kreativitas memberikan sumbangan pada kepemimpinan. Pada setiap tingkat usia pemimpin harus menyumbangkan sesuatu kepada kelompok yang penting artinya bagi anggota kelompok. Di samping kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kreativitas, apabila kreativitas itu memberi rasa puas dalam memainkan peran sebagai pemimpin, hal ini akan menjamin adegan penyesuaian sosial dan pribadi yang baik. Dari uraian tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa kreativitas menggambarkan memiliki banyak manfaat bagi anak. bagi perkembangnya, kreativitas memberikan kesenangan, kepuasan, dan kegembiraan, karena merupakan media eksperi untuk mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pikiran. Kreativitas juga memberikan kebebasan untuk mengembangkan perasaan dan ketrampilan saat anak melakukan kegiatan karena menjadi media untuk anak bermain.

4. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Anak

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas menurut Hurlock 2009: 8-9 adalah sebagai berikut: a. Jenis kelamin Anak laki-laki menunjukan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama setalah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki lebih diberi kesempatan untuk mandiri, di desak oleh teman sebayanya untuk 47 lebih mengambil resiko, dan didorong oleh para orang tua dan guru untuk lebih menunjukan inisiatif dan orisinalitas. b. Status sosioekonomi Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak kelompok sosioekonomi yang lebih rendah. Yang pertama, kebanyakan dibesarkan dengan cara mendidik anak secara demokratis, sedangkan yang terakhir mungkin mengalami pendidikan yang otoriter. Kontrol demokratis mempertinggi kreativitas karena memberi kesempatan yang lebih banyak bagi anak untuk menyatakan individualitas, mengembangkan minat dan kegiatan yang dipilihnya sendiri. Lebih penting lagi lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas. Misalnya, anak kecil dari lingkungan yang kekurangan hanya mempunyai sedikit bahan kreatif untuk bermain dan sedikit dorongan untuk bereksperimen dengan lilin, lukisan, dan boneka dibandingan dengan mereka yang mempunyai lingkungan sosial ekonomi yang lebih baik. c. Urutan kelahiran Penjelasan mengenai perbedaan ini lebih menekankan lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir di tengah, lahir belakang dan anak tunggal mungkin lebih kreatif daripada anak yang pertama. Umumnya, anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menjadi panutan daripada pencipta. Anak tunggal agak bebas dari tekanan yang ada saudara kandung lainnya dan juga diberikan kesmpatan untuk mengembangkan kreativitasnya. d. Lingkungan kota vs lingkungan pedesaan Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif daripada anak lingkungan pedesaan. Di pedesaan, anak-anak lebih umum dididik secara otoriter dan lingkungan pedesaan kurang merangsang kreativitas dibandingkan lingkungan kota dan sekitarnya. e. Intelligensi Pada setiap umur, anak yang pandai menunjukan kreativitas yang lebih besar dari anak yang kurang pandai. Mereka mempunyai lebih bayak gagasan baru untuk menangani suasana konflik tersebut. Ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka lebih sering terpilih sebagai pemimpin dibandingkan teman seusia mereka yang kurang pandai. f. Keluarga Anak dari keluarga kecil, bilamana kondisi lain sama, cenderung lebih kreatif dari anak keluarga besar. Dalam keluarga besar, cara mendidik anak otoriter dan kondisi sosioekonomi yang kurang menhuntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi perkembangan kreativitas. Untuk dapat menumbuhkan kreativitas anak, maka peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal membimbing anak agar kreatif. 48

D. Kerangka Berpikir

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau berkerjanya suatu proses atau langkah-langkah dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada anak. Pengertian metode demonstrasi dilakukan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan. Tujuan metode demontrasi ini ada keterlibatan anak dalam proses pembelajaran sehingga anak akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Adanya keterlibatan anak secara aktif dalam proses pembelajaran, maka anak akan mengalami atau bahkan menemukan ilmu pengetahuan secara mandiri. Apa yang siswa ketahui dan pahami akan menjadi pengetahuan yang mempribadi. Penerapan metode pembelajaran harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan di mana pengajaran berlangsung. Penggunaan metode demonstrasi akan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Jumputan merupakan batik yang dikerjakan dengan cara penjumputan pada kain lalu diikat dan pemberian pewarnaan. Jumputan akan melatih siswa untuk menuangkan ide dan warna pada selembar tisu. Pada teknik jumputan, anak dapat memberikan warna pada selember tisu yang telah diikat dengan karet gelang. hasil dari teknik jumputan akan terlihat setelah dibukanya ikatan tersebut. Anak dapat mengikat tisu pada bagian pinggir, tengah atau bagaian

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum) di MTS. al-Hidayah Jakarta

2 40 100

Efektifitas metode demonstrasi terhadap pembelaaran bidang studi Fiqih pada Siswa kelas VII di MTS al Falah

1 9 118

PENANGANAN ANAK SLOW LEARNER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B DI TK ANGKASA Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B Di TK Angkasa Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

PENANGANAN ANAK SLOW LEARNER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B DI TK ANGKASA Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B Di TK Angkasa Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 10

PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 Pengaruh Membatik Jumputan Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok b di TK Kemiri 03 Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2

0 2 15

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI PAUD ALAMANDA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013.

0 3 15

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013.

0 0 12

NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Kelompok B Di Tk Aisyiyah 3 Mojo Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK BERINGIN, PURWOREJO TAHUN 2013/2014.

0 0 1