Syarat Pelaksanaan Metode Demonstrasi

15

c. Prinsip-Prinsip Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demonstrasi dengan benar, kita perlu memperhatikan prinsip-prinsip pelaksaannya. Menurut Hamalik 1989: 148, demonstrasi akan lebih efektif bila dilaksanakan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 Setiap langkah demonstrasi harus bisa dilihat dengan jelas oleh murid. Agar siswa mengetahui bagaimana suatu proses itu dilakukan, maka guru harus memastikan bahwa semua siswa dapat mengikuti setiap langkah proses demonstrasi dengan jelas. Hal ini dimaksudkan agar siswa satu dengan siswa yang lain memiliki pengetahuan yang secara umum sama mengenai cara kerjanya, tanpa ada yang tertinggal sehingga guru tidak perlu mengulangi langkah-langkah yang telah dilakukan. 2 Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didengar dengan jelas oleh semua murid. Sedapat mungkin guru harus mengusahakan agar suaranya dapat didengar oleh seluruh siswa. Oleh sebab itu, guru harus mampu memilih cara yang tepat agar murid-muridnya dapat menerima penjelasannya dengan baik dan jelas. Dengan demikian tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap materi yang didemonstrasikan. 16 3 Anak-anak murid harus tahu apa yang sedang mereka amati. Demonstrasi dilakukan untuk memberi pemahaman yang lebih jelas pada siswa. Untuk itu mereka harus mengetahui apa yang sedang mereka amati dalam proses demonstrasi, sehingga murid benar-benar mengerti apa yang sedang didemonstrasikan dan bagaimana proses demonstrasi itu berjalan. 4 Demonstrasi harus direncanakan dengan teliti. Tugas guru adalah melakukan demonstrasi di depan murid- muridnya. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi kesalahan pemahaman mengenai proses demonstrasi, guru harus mengerjakan demonstrasi dengan teliti dan hati-hati. 5 Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugasnya dengan lancar dan efektif. Sebagai demonstrator berarti seorang guru telah menguasai proses demonstrasi secara menyeluruh. Untuk itu sebisa mungkin gurulah yang mengontrol proses demonstrasi agar dapat berjalan lancar sehingga siswa pun dapat belajar secara efektif melalui demonstrasi tersebut. 6 Demonstrasi dilaksanakan pada waktu yang tepat. Untuk melaksanakan demonstrasi, guru perlu memperhitungkan atau menentukan waktu yang tepat agar demonstrasi benar-benar berjalan lancar tanpa ada hambatan. 17 Guru dan siswa memiliki kesempatan yang luas untuk melaksanakan demonstrasi tanpa terdesak oleh sesuatu hal. 7 Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk melatih apa yang telah mereka amati. Demonstrasi dilaksanakan untuk membantu siswa dalam memahami suatu materi tertentu dan akan lebih baik jika siswa dapat mengalaminya sendiri. Untuk itu berilah kesempatan kepada siswa untuk melatih apa yang telah mereka amati dengan kemampuan yang mereka miliki. 8 Sebelum demonstrasi dimulai, hendaknya semua alat telah tersedia. Agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam menggunakan alat-alat, maka guru harus siap menyediakan alat- alat yang akan digunakan untuk demonstrasi. 9 Sebaiknya demonstrasi disertai dengan ringkasannya di papan tulis. Agar siswa tidak mengalami kebingungan dalam menulis hasil demonstrasi atau kesimpulan, maka sebaiknya guru menulis secara ringkas hasil atau kesimpulannya di papan tulis sehingga seluruh siswa dapat melihat dan mencatat. 10 Jangan melupakan tujuan pokok. Pelaksanaan demonstrasi memiliki tujuan yang akan dicapai sebagai tercapainya keberhasilan belajar siswa. Untuk itu, 18 tujuan pokok merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan guru dan menjadi hal utama dalam pelaksanaan demonstrasi. 11 Jika diperkirakan demonstrasi itu sulit supaya sebelumnya dicoba terlebih dulu. Kesalahan dapat terjadi saat melakukan demonstrasi. Untuk menghindarinya, guru mencoba terlebih dahulu sebelum demonstrasi dilakukan di kelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman terhadap pemahaman siswa. 12 Perlu ada laporan hasil demonstrasi. Untuk mengetahui kebenaran hasil demonstrasi, maka perlu ada laporan pelaksanaannya. Hal tersebut dimaksudkan agar guru tahu sejauh mana keberhasilan demonstrasi itu.

d. Kelebihan Metode Demonstrasi

Adapun kelebihan dalam penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: 1 Merupakan cara yang ilmiah sesuai dengan proses perkembangan jiwa anak. Pemahaman mengenai materi pelajaran akan lebih jelas dan mudah dipahami secara konkret daripada hanya diterangkan secara lisan saja abstrak 2 Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan hasrat untuk ingin mengetahui sesuatu. 19 Dengan mengamati sendiri obyek yang didemonstrasikan, akan timbul keinginan untuk mengetahui lebih dalam dan terperinci mengenai obyek yang dilihatnya. Hal ini secara tidak langsung berarti telah mengembangakan sikap ilmiah dan rasa ingin tahu siswa. 3 Murid dididik untuk mengamati sesuatu dengan sikap yang kritis. Pada saat mengikuti demonstrasi, murid dididik untuk mau mengamati sesuatu dengan penuh perhatian pada obyek. Tentunya agar dapat memahami dengan baik obyek yang diamati. Untuk itu diperlukan konsentrasi dari seluruh pikiran, perasaan, dan kemauan dari murid. 4 Murid mengetahui dengan tepat bagaimana hubungan struktural atau urutan susunan suatu obyek. Ketika guru mempertunjukkan suatu proses, langkah demi langkah guru melakukan proses tersebut. Setelah murid memperhatikan langkah-langkahnya, murid dapat melakukan proses tersebut karena telah memahami urutan dan susunannya. 5 Murid mengetahui dengan tepat bagaimana keadaan perbandingan suatu obyek. Misalnya ketika guru atau murid di bawah pengawasan guru mendemontrasikan bahwa satu kilogram sama dengan dua pon, pada waktu mengajar timbangan berat pada murid-murid.

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum) di MTS. al-Hidayah Jakarta

2 40 100

Efektifitas metode demonstrasi terhadap pembelaaran bidang studi Fiqih pada Siswa kelas VII di MTS al Falah

1 9 118

PENANGANAN ANAK SLOW LEARNER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B DI TK ANGKASA Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B Di TK Angkasa Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

PENANGANAN ANAK SLOW LEARNER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B DI TK ANGKASA Penanganan Anak Slow Learner Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B Di TK Angkasa Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 10

PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 Pengaruh Membatik Jumputan Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok b di TK Kemiri 03 Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2

0 2 15

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI PAUD ALAMANDA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013.

0 3 15

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013.

0 0 12

NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Kelompok B Di Tk Aisyiyah 3 Mojo Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK BERINGIN, PURWOREJO TAHUN 2013/2014.

0 0 1