24
a. Alat dan bahan:
1 Tisu Tisu dapur
2 Air
3 Pewarna makanan
4 Karet gelang atau tali rafiah
5 Kuas
6 Agua gelas
b. Cara pembuatannya:
1 Siapkan selembar tisu.
2 Pewarna makanan dan air di campur dan diaduk rata.
3 Cubit bagian pada tisu.
4 Ikat menggunakan karet gelang pada bagian yang inginkan.
5 Kuaskan pewarna makanan yang sudah dicampur dengan air pada
bagian-bagian tisu yang diinginkan sesuai dengan kreativitas anak dan tunggu hingga sedikit mengering.
6 Buka ikatan karet gelang dan buka lembaran tisu tersebut.
7 Selanjutnya jemur agar cepat mengering.
4. Metode Demontrasi Membatik
Menurut Musman dan Arini 2011: iii yang menyatakan, batik merupakan rangkaian kata “mbat” dan “tik”. “Mbat” dalam bahasa Jawa
diartikan sebagai “ngembat” atau melempar tali-tali, sedangkan “tik”
berasal dari kata titik-titik. Jadi membatik memiliki arti melempar titik- titik yang banyak dan berkali-kali pada kain. Sehingga akhirnya bentuk-
25
bentuk titik-titik tersebut berhimpitan menjadi bentuk garis. Menurut Anita Chairul 2013: 83, batik adalah sehelai kain yang dibuat secara
tradisional yang di dalamnya terkandung doa, harapan tuntunan, dan tatanan dalam kehidupan manusia. Hamzuri 1994: VI, menegaskan
kembali bahwa batik adalah lukisan atau gambar pada mori kain berkolin yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting atau
kuas, membatik menghasilkan barang batikan berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat-sifat khusus dengan melalui proses pelilinan,
pewarnaan, pelorodan menghilangkan lilin. Pada penelitian ini membatik adalah teknik membatik yang
dilakukan dengan cara di tutul-tutul titik-titik serta menggunakan sedikit penekanan agar pewarna menyerap sampai ke tisu. Prosedur membatik
sebagai berikut: a.
Alat dan bahan: 1
Tisu 2
Pewarna makanan 3
Cotton bud
4 Aqua gelas
b. Cara pembutannya:
1 Siapkan tisu.
2 Lipat tisu sesuai kreativitas anak.
3 Membuat desain dengan mentutul-tutulkan
cotton bud
yang sudah diberikan pewarna ke permukaan tisu hingga membentuk desain