36
yang cukup baik; 5 Peserta didik di SMK N 4 Yogyakarta mempunyai minat yang cukup baik terhadap bahasa Jerman, namun minat tersebut belum
merata; 6 Media pembelajaranbahasa Jerman di SMK N 4 Yogyakarta masih kurang bervariatif, guru hanya menggunakan media CD pemebelajaran
Willkommen ; 7 Metode yang dipakai adalah ceramah, tanya-jawab, diskusi,
dan Rollenspiel; 8 Bentuk evaluasi ada tiga macam, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian deskriptif kualitatif, yang mendeskripsikan karakter pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman di
MAN Yogyakarta II. Metode deskriptif ini biasanya menggambarkan prosedur pemecahan masalah keadaan pada subjek atau objek penelitian. Penelitian ini
mengangkat sebuah masalah yang dianggap peneliti terdapat keunikan untuk diteliti dan bertujuan menggambarkan proses pembelajaran keterampilan
membaca bahasa Jerman di MAN Yogyakarta II.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa Jerman dan peserta didik di MAN Yogyakarta II. Obyek
penelitiannya adalah karakter proses pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini didapat dari pengamatan selama proses pembelajaran di kelas, keadaan kelas, laboratorium, perpustakaan, dan persiapan
guru mengajar. Berdasarkan cara memperoleh data penelitian dibagi menjadi tiga jenis data. Sumber data primer adalah wawancara guru, kepala sekolah, dan waka
kurikulum. Sumber data sekunder adalah dokumentasi yang berasal dari
8
kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi
pembelajaran, dan observasi di kelas. Sumber data yang ketiga adalah hasil angket yang diberikan kepada peserta didik MAN Yogyakarta II yang akan menjadi
sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah proses pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data pada suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman
sebagai alat pembuktian terhadap informasi yang didapat sebelumnya. Melalui observasi, deskripsi objektif dari individu-individu dalam
hubungannya yang aktual satu sama lain dan hubungan mereka dengan lingkungannya dapat diperoleh. Dengan mencatat tingkah laku ekspresi
mereka yang timbul secara wajar, tanpa dibuat-buat, teknik observasi menjadi proses penilaian evaluasi tanpa mengganggu kegiatan dari
kelompok atau individu yang diamati. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi di kelas,
laboratorium bahasa, dan buku-buku perpustakaan. Pengamatan di kelas peneliti semi berperan dalam proses pembelajaran namun tidak ikut serta di
dalam kegiatan tersebut agar hasil pengamatan yang diperoleh lebih objektif.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber yang berkompeten dalam masalah yang
diteliti. Dalam kegiatan wawancara ini, pewawancara memberikan beberapa pertanyaan dan narasumber hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Peneliti menggunakan wawancara semi structured, dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur dan
kemudian satu per satu peneliti memperdalam kembali informasi lebih lanjut. Di penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran
bahasa Jerman, kepala sekolah, dan waka kurikulum.
3. Dokumentasi
Kegiatan dokumentasi ini dilakukan untuk mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa data tertulis guna mendukung hasil observasi.
Dokumentasi berupa kurikulum, silabus, RPP, daftar nilai peserta didik, dan buku administrasi guru.
4. Angket atau Kuisioner
Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket terbuka dengan format bebas, dimana angket berisi terdiri dari 38
pertanyaan mengenai masalah yang akan diteliti. Hal ini dikarenakan agar membebaskan peserta didik dalam menjawab pertanyaan dalam angket.