Media Komponen Pembelajaran a. Tujuan Pembelajaran
75
pembelajaran, guru biasanya mencari alternatif lain tanpa harus memaksakan media yang kurang efektif sebelumnya. Dalam hal ini guru menjadi fasilitator dan
dituntut untuk kreatif serta terencana apabila konsep yang sudah dibuat kurang efektif sehingga guru mampu beralih ke yang lain. Berikut kutipan guru bahasa
Jerman mengenai penggunaan media yang kurang efektif. “Kalau misalnya kurang efektif ya, kita rubah medianya kita sesuaikan
dengan situasi kelas.” Lampiran: W.2.n “Ya memang kita dituntut untuk kreatif ya, guru ini ya. Sekiranya ngga
cocok salah satu metode, begitu ya cara pengajaran tu kita terus langsung beralih ke yang lain tapi tidak sepontan waktu itu ya mungkin besoknya.
Saya kira itu.” Lampiran: W.3.m
Diagram 1.11 Hasil Kuisioner Peserta Didik Mengenai Penggunaan Media di Kelas
Di sisi lain, peserta didik menjadi indikator apakah media yang digunakan berhasil membantu peserta didik menerima materi atau tidak. Berdasarkan
pengamatan peneliti, guru selalu menggunakan media untuk menyampaikan materi di kelas tetapi guru juga melihat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
65 23
12
Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Untuk Keterampilan Membaca
Media elektronik Media cetak
Lain-lain
76
pada tiap pertemuannya. Terkadang guru mengkombinasi media,maka dari itu guru menyesuaikan penggunaan media dengan situasi. Dari hasil kuisioner peserta
didik, 64,71 peserta didik menilai guru menggunakan media elektronik video, LCD, proyektor, atau laptop. Sedangkan 23,53 peserta didik menilai media
cetak buku, teks, atau papan tulis yang rutin digunakan guru, dan 11,76 tidak menjawab pertanyaan yang berkaitan. Prakteknya, guru lebih sering menggunakan
media elektronik dibandingkan media cetak dengan presentase 58,82 dan 41,18. Peserta didik lebih menyukai penggunaan media dalam proses
pembelajaran bahasa Jerman khususnya untuk keterampilan membaca, dimana data menunjukkan 94,12 peserta didik menyukai penggunaan media dan 5,88
peserta didik tidak menyukai penggunaan media. Berdasarkan informasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, disimpulkan
bahwa penggunaan media di MAN Yogyakarta II sudah sesuai dengan kebutuhan dari tujuan pembelajaran bahasa Jerman. Pihak madrasah maupun guru
mempunyai peran sebagai fasilitator media, terutama guru yang harus aktif dan kreatif menggunakan media sehingga proses pembelajaran berhasil. Peserta didik
juga lebih menyukai pembelajaran dengan media karena lebih menarik dan lebih efektif dalam penyampaian materi.