Validitas Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas Instrumen

56 dilaksanakan di SMK N 2 Depok. Pemilihan responden Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum karena responden dianggap mengetahui dengan baik terhadap penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N 2 Depok. Sedangkan pemilihan Ketua Program Keahlian KPK Teknik Audio Video karena responden dianggap mengetahui dengan baik apa yang dikerjakan guru- guru dalam implementasi Kurikulum 2013 di Jurusan Teknik Audio Video.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data harus memenuhi persyaratan validitas. Penggunaan instrumen yang valid dalam penelitian bertujuan agar data yang terkumpul juga diharapkan valid. Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas dari instrumen. Sehubungan dengan validitas sebagai alat ukur, Suharsimi Arikunto 2002:145, membedakan dua macam validitas alat ukur yaitu validitas logis validitas isi dan konstruk dan validitas empiris. Validitas yang harus dipenuhi pada instrumen penelitian ini adalah validitas konstruksi, karena instrumen yang digunakan adalah instrumen nontest. Untuk menguji validitas konstruksi dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli judgement experts. Pada setiap instrumen baik test maupun nontest terdapat butir-butir item pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis butir menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut : 57 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy : Koefisien korelasi variabel x dan y N : Jumlah butir Σ XY : Jumlah perkalian skor total dengan skor item X : Skor item Y : Skor total Suharsimi Arikunto, 2001:162 Setelah r xy hitung ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang sahih dan tidak sahih. Dengan pedoman bila r hitung ≥ r tabel pada signifikansi 5 maka butir item valid, dan bila r hitung ≤ r tabel maka item itu tidak valid. Yang digunakan dalam pengumpulan data adalah butir yang valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketatapan hasil pengukuran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari instrumen. Penggunaan instrumen yang reliabel diharapkan untuk mendapatkan data penelitian yang juga reliabel. Tingkat reliabititas instrumen ditentukan berdasarkan koefisien reliabilitas yang dimilikinya. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha karena instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala 1-4 dan bukan 1 dan 0. Suharsimi Arikunto 1992:164, rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau bentuk uraian. Adapun rumus alpha menurut Anas Sudjono 2007:208, adalah sebagai berikut: 58 [ ] [ ∑ ] Keterangan : r 11 : Koefisien reliabilitas instrumen n : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 : Bilangan konstan ∑ : Jumlah varians butir : Varians total Rumus yang digunakan untuk mengetahui varians adalah ∑ ∑ N : Jumlah responden Pedoman yang digunakan sebagai dasar tingat reliabilitas instrumen penelitian ini adalah rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut: Tabel 10. Pedoman interprestasi reliabilitas instrumen Koefisien Interprestasi 0.800 – 1.000 Tinggi 0.600 – 0.800 Cukup 0.400 – 0.600 Agak rendah 0.200 – 0.400 Rendah 0.000 – 0.200 Sangat rendah Suharsimi Arikunto, 1992 : 221

G. Teknik uji kebenaran data