Pembelajaran Konstruktivisme Kerangka Teori

22 f. Guru mengecek pemahaman siswa dengan menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. g. Setelah selesai mengerjakan, guru dan siswa secara bersama-sama melakukan pembahasan. h. Guru memberikan umpan balik kepada siswa terhadap materi yang belum terpecahkan. i. Memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

3. Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif di mana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya Sardiman, 2012: 38. Dalam hal sarana belajar, pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, melalui bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya yang disediakan untuk membantu pembentukan tersebut Eveline Siregar Hartini Nara, 2011: 41. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman M. Hosnan, 2014: 270. Di dalam pendidikan, ide-ide konstruktivis diterjemahkan sebagai berarti bahwa semua pelajar benar-benar mengonstruksikan pengetahuan untuk dirinya sendiri, dan bukan pengetahuan yang datang dari guru “diserap” oleh murid Muijs Reynolds, 2008: 97. Makna pernyataan di atas adalah bahwa 23 pembelajaran siswa menggunakan pengetahuannya sendiri dan pengetahuan siswa diperoleh bukan berasal dari seorang guru tetapi dari pengetahuannya siswa sendiri. Pritchard Woollard 2010: 32 menyatakan bahwa “Constructivism, in terms of learning, considers that individuals construct their own understanding of the world around them by accumulating information and interpreting it in relation to previous experiences. ” Hal itu berarti bahwa konstruktivisme, dalam hal belajar, menganggap individu membangun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia di sekitar mereka sendiri dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan itu berhubungan dengan pengalaman sebelumnya. “Constructivist approaches to teaching typically make extensive use of cooperative learning, on the theory that students will more easily discover and comprehend difficult concepts if they can talk with each other about the problems” Slavin, 2006: 245. Pendekatan konstruktivis untuk pengajaran biasanya menggunakan pembelajaran kooperatif, pada teori ini siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka dapat berdiskusi berbicara satu sama lain tentang masalah. Oleh karena itu, pembelajaran konstruktivisme adalah pembelajaran di mana siswa mengonstruksi pengetahuannya sendiri dari pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dan dari lingkungan sekitar. Dalam konstruktivisme ada hal-hal sebagai berikut M. Hosnan, 2014: 270 a. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. 24 b. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi pengetahuan, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan konsep, prinsip baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas penemuan discovery. c. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki. Arends 2012: 355 mengatakan “...three learner-centered constructivist models: cooperative learning, problem-based learning, and classroom discussion.” Tiga model pembelajaran konstruktivis yang berpusat pada siswa yaitu pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, dan diskusi kelas. Dari pernyataan di atas diketahui bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model dari pembelajaran konstruktivisme yang berpusat pada siswa.

4. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 5 93

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN GANDA SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 0 12

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Matematika - UNS Institutional Repository

0 0 19