Pembelajaran Langsung Direct Instruction

18 tingkat ini harus membangun kemampuan mereka untuk berpikir hipotesis, memahami sebab dan akibat, serta beralasan yang baik secara konkret dan abstrak. Aljabar dan geometri merupakan bagian besar dari kurikulum yang dianjurkan.

2. Pembelajaran Langsung Direct Instruction

Pengajaran langsung Direct Instruction adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center Trianto, 2010: 41. Menurut Trianto 2010: 46, pengajaran langsung Direct Instruction dapat diterapkan dalam bidang studi apapun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik dan pendidikan jasmani. Slavin 2006: 235 mengatakan bahwa “Direct instruction is a teaching approach that emphasizes teacher control of most class-room events and the presentation of structured lesson.” Makna dari pernyataan di atas adalah pembelajaran langsung adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan kontrol guru dari kegiatan kelas dan penyajian pelajaran yang terstruktur. Program-program dari pembelajaran langsung menurut Slavin 2006: 235 yaitu “Direct instruction programs call for active teaching, clear lesson organization, step-by-step progression between subtopics, and the use of many examples, demonstrations, and visual prompts.” Hal itu berarti bahwa program-program dari pembelajaran langsung adalah aktif mengajar, organisasi pelajaran yang jelas, langkah demi langkah mengembangkan subtopik, menggunakan contoh yang banyak, demonstrasi, dan petunjuk visual. 19 Gambaran dari bagian-bagian pembelajaran langsung seperti yang dijelaskan oleh Slavin 2006: 210 sebagai berikut: A brief description of the parts of a direct instruction lesson follows. The next section of this chapter will cover each part in detail. a. State learning objectives and orient students to the lesson: Tell students what they will be learning and what performance will be expected of them. Wht students’ appetites for the lesson by informing them how interesting, important, or personally relevant it will be to them. b. Review prerequisites: Go over any skills or concepts students need in order to understand today’s lesson. c. Present new material: Teach the lesson, presenting information, giving examples, demonstrating concepts, and so on. d. Conduct learning probes: Pose questions to students to asses their level of understanding and correct their misconceptions. e. Provide independent practice: Give students and opportunity to practice new skills or use new information on their own. f. Asses performance and provide feedback: Review independent practice work or give a quiz. Give feedback on correct answers, and reteach skills if necessary. g. Provide distributed practice and review: Assign homework to provide distributed practice on the new material. In later lessons, review material and provide practice opportunities to increase the chances that students will remember what they learned and will be able to apply it in different circumstances. Bagian-bagian dari pembelajaran langsung yaitu memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan mengarahkan siswa dalam belajar, mereview materi prasyarat, menyajikan materi baru, melakukan pembelajaran penyelidikan, menyediakan praktik yang independen, menilai kinerja dan memberikan umpan balik, serta menyediakan praktik yang didistribusikan pada materi baru dan meninjaunya. “Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set, explanation andor demonstration, guided practice, feedback, and extended practice” Arends, 2012: 297. Pembelajaran langsung adalah 20 model yang terpusat pada guru yang memiliki lima langkah: membuka pelajaran, penjelasan, danatau demonstrasi, latihan terbimbing, balikan, dan latihan lanjut. Lalu Slavin 2006: 227 mengatakan keuntungan dari pembelajaran langsung adalah “It is clear that direct instruction methods can improve the teaching of certain basic skills, but it is equally clear that much is yet to be learned about how and for what purposes they should be used.” Pembelajaran langsung Direct Instruction dapat meningkatkan pengajaran dari keterampilan dasar tertentu, tetapi jelas masih banyak yang dipelajari tentang bagaimana dan apa tujuan yang dilakukan. “Direct instruction aims at accomplishing two major learner outcomes: mastery of well-structured kno wledge and acquisition of all kinds of skills” Arends, 2012: 297. Pembelajaran langsung bertujuan mencapai dua hasil utama yaitu: penguasaan pengetahuan yang terstruktur dengan baik dan penguasaan semua jenis keterampilan. Lima fase pembelajaran langsung menurut Arends 2012: 304 yaitu The five phases of the direct instruction model are summarized in: Phase 1: Clarify goals and establish set. Teachers gains students’attention and ensures they are ready to learn by going over goals for the lesson, giving background information, and explaining why the lesson is important. Phase 2: Demostrate knowledge or skill Teacher demonstrate the skill correctly or presents step-by-step information. Phase 3: Provide guided practice. Teacher structures initial practice. Phase 4: Check four understanding and provide feedback. Teacher checks to see if students are performing correctly and provides feedback. Phase 5: Provide extended practice and transfer. Teacher sets conditions for extended practice with attention to transfer of the skill to more complex situations. 21 Lima fase pembelajaran langsung yaitu: a. Fase 1: Menjelaskan tujuan dan membuka pelajaran. Guru mendapatkan perhatian siswa dan memastikan mereka siap untuk belajar dengan mengulangi kembali tujuan pembelajaran, memberikan informasi dasar, dan menjelaskan mengapa pelajaran itu penting. b. Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. Guru mendemonstrasikan keterampilan secara benar atau menyajikan informasi berjenjang. c. Fase 3: Menyediakan praktik terpadu. Guru menyusun praktik awal. d. Fase 4: Memeriksa pemahaman dan menyediakan balikan. Guru memeriksa untuk melihat apakah siswa berkinerja secara benar dan memberikan balikan. e. Fase 5: Menyediakan latihan dan transfer yang lebih lanjut. Guru mengatur kondisi untuk latihan yang lebih luas dengan perhatian untuk mentransfer keterampilan ke situasi yang lebih kompleks. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan langkah-langkah dalam pembelajaran langsung Direct Instruction sebagai berikut. a. Membuka pelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Menjelaskan materi pembelajaran. c. Memberikan contoh soal dan penyelesaiannya. d. Memberikan latihan soal kepada siswa. e. Guru membimbing siswa. 22 f. Guru mengecek pemahaman siswa dengan menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. g. Setelah selesai mengerjakan, guru dan siswa secara bersama-sama melakukan pembahasan. h. Guru memberikan umpan balik kepada siswa terhadap materi yang belum terpecahkan. i. Memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.

3. Pembelajaran Konstruktivisme

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 5 93

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN GANDA SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 0 12

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Matematika - UNS Institutional Repository

0 0 19