7 teman lain untuk menemukan pasangan kartunya. Selain itu, penghargaan juga
diberikan kepada siswa yang dapat menemukan pasangan kartunya yang tepat
paling cepat.
SMP Negeri 1 Ngaglik belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match. Selain itu, berdasarkan penelitian yang relevan
yaitu tesis penelitian eksperimen yang ditulis oleh Seri Ningsih dengan hasil penelitiannya bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung Direct Instruction pada materi luas
bangun datar trapesium dan layang-layang. Oleh karena itu, peneliti memilih judul “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match pada
Materi Pokok Aljabar Ditinjau dari Keterampilan Sosial dan Prestasi Belajar
Matematika Siswa SMP”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
yang timbul sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Ngaglik belum
menekankan pada keterampilan sosial siswa.
2. Prestasi belajar siswa masih kurang.
3. Rasa ingin tahu siswa dalam belajar matematika masih kurang.
4. Keterampilan sosial siswa masih kurang.
8 5.
Model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match belum diterapkan di SMP Negeri 1 Ngaglik.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada beberapa permasalahan yang teridentifikasi, yakni prestasi belajar siswa masih kurang, keterampilan sosial siswa masih
kurang, dan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match belum diterapkan di SMP Negeri 1 Ngaglik. Untuk meningkatkan keterampilan sosial
dan prestasi belajar matematika, model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match dan pembelajaran langsung
Direct Instruction.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah yang dapat
disimpulkan adalah:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match efektif ditinjau
dari keterampilan sosial siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik? 2.
Apakah model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik?
3. Apakah pembelajaran langsung Direct Instruction efektif ditinjau dari
keterampilan sosial siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik? 4.
Apakah pembelajaran langsung Direct Instruction efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik?
9 5.
Apakah model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih efektif daripada
pembelajaran langsung Direct
Instruction ditinjau
dari keterampilan sosial siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik?
6. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih efektif
daripada pembelajaran langsung Direct Instruction ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngaglik?
E. Tujuan Penelitian