41 prestasi belajar diukur setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
tes yang berupa seperangkat soal matematika pada materi pokok Aljabar.
Tes prestasi belajar menurut Gronlund 1977: 1 adalah “Achievement
tests should support and reinforce other aspects of the instructional process. They can aid both the teacher and the student in assessing learning readiness,
monitoring learning progress, diagnosing learning dificulties, and evaluating
learning outcomes.”
Tes prestasi sebaiknya mendukung dan memperkuat aspek lain dari proses pembelajaran. Tes prestasi dapat membantu guru maupun siswa dalam menilai
kesiapan belajar, memantau kemajuan belajar, mendiagnosis kesulitan belajar, dan
mengevaluasi hasil belajar.
Pada tahun 1997, Zimmerman Risemberg Dembo, 2004: 10 mengatakan ada 6 komponen penting dalam pengaturan diri dalam hal prestasi
akademik yaitu “motivation, methods of learning, use of time, physical
environment, social environment, and performance”. Enam komponen penting yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi akademik adalah motivasi, model
pembelajaran yang digunakan, memanfaatkan waktu dengan baik, lingkungan
fisik, lingkungan sosial dan kinerja.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini terdapat beberapa penelitian yang menjadi rujukan untuk memperkuat keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini. Salah satu penelitian
yang relevan yaitu tesis penelitian eksperimen yang ditulis oleh Seri Ningsih pada
42 tahun 2010. Hasil penelitiannya yaitu prestasi belajar matematika siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung Direct Instruction pada materi
luas bangun datar trapesium dan layang-layang. Dalam penelitian ini Make A Match merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran kooperatif yang
membentuk kelompok berpasangan.
Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Supriyono, Supriyono Puji Nugraheni pada tahun 2012. Hasil penelitiannya adalah prestasi belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan metode konvensional pada
materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mirit Kebumen tahun pelajaran
20112012.
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan sosial mempengaruhi prestasi belajar siswa. Keterampilan sosial yang baik dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Keterampilan sosial
adalah perilaku-perilaku yang mendukung kesuksesan hubungan sosial dan memungkinkan individu untuk bekerja secara efektif bersama orang lain. Namun,
keterampilan sosial siswa masih kurang yang tampak saat diskusi tidak semua ikut terlibat aktif. Tidak semua siswa ikut menyampaikan ide di dalam kelompok
diskusinya.
Selain keterampilan sosial yang masih kurang, prestasi belajar siswa juga belum optimal. Hal itu karena kesungguhan siswa dalam belajar masih kurang
43 dilihat dari apabila guru tidak menyuruh membaca materi selanjutnya, maka siswa
tidak akan belajar. Ada juga yang masih merasa malu dalam mengajukan pertanyaan kepada guru. Itulah faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa
masih kurang.
Selain keterampilan sosial dan prestasi belajar yang belum optimal, model pembelajaran juga merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting. Seorang guru diharapkan memiliki dan dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat
dalam proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat, diharapkan proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan efektif. Selain itu, model
pembelajaran yang tepat diharapkan mampu meningkatkan keterampilan sosial dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran yang dipilih adalah model
pembelajaran kooperatif teknik Make A Match.
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dan kajian teori yang dijelaskan sebelumnya pemilihan model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match
dirasa sesuai untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match
memfasilitasi siswa untuk lebih mudah menemukan dan memahami konsep- konsep yang sulit dengan saling bekerja sama dan berdiskusi dengan teman
sepasangnya. Siswa yang satu dengan lainnya akan terjalin komunikasi di mana siswa saling berbagi pendapat. Oleh karena itu, keterampilan sosial dan prestasi
belajar siswa akan meningkat.
44 Siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran apabila menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik Make A Match. Dalam model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match, siswa menjadi pemeran utama. Pemegang kartu
berisi soal dan jawaban berlomba-lomba mencari pemegang kartu yang cocok
dengan kartu yang ia miliki.
Dilihat dari proses pembelajarannya, model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match dapat membuat siswa memahami konsep sambil mencari
pasangannya dalam suasana yang menyenangkan. Keterampilan sosial diperlukan saat siswa mencari pasangan kartunya agar dapat menemukan dengan tepat. Agar
dapat menemukan pasangan kartunya siswa juga harus memahami konsep matematikanya. Prestasi belajar siswa akan meningkat karena siswa telah
memahami konsep matematika. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang keefektifan model pembelajaran kooperatif teknik Make A
Match ditinjau dari keterampilan sosial dan prestasi belajar matematika siswa.
D. Hipotesis Penelitian