10. Pembelajaran Bersiklus cycle learning
Ramsey 1993 mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi deskripsi, kemudian eksplanasi
empiris, dan diakhiri dengan aplikasi aduktif. Eksplorasi berarti menggali pengetahuan dasar, eksplanasi berarti mengenalkan konsep
baru dan alternatif pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.
11. Reciprocal Learning
Weinstein Meyer 1998 mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana peserta didik
belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Adapun Resnik 1999 mengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca
bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis. Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer 1999 mengemukakan cara
pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, serta membaca-merangkum.
12. SAVI Somatic Auditory Visualization on intellectually
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki peserta
didik. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh hands-on
, aktivitas isik di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa
belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menaggapi;
Visualization yang bermakna ketika belajar menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca,
menggunakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir
minds-on belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentiikasi,
menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.
37
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Bab IV Guru dalam Pembelajaran Abad 21
A. Latar Belakang
Abad XXI ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa disegala bidang, terutama bidang Information
and Communication Technology ICT yang serba sophisticated membuat
dunia ini semakin sempit. Karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat
oleh siapapun dan dari manapun. Komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah, kapan saja dan di mana saja.
Seiring dengan perkembangan yang luar biasa itu, muncul juga banyak permasalahan baru yang semakin complicated, misalnya krisis ekonomi
global, pemanasan global, benturan budaya, terorisme, rasisme, drug abuse, traficking, masih rendahnya kesadaran multikultural, penyebaran penyakit,
kesenjangan mutu pendidikan antar kawasan dan lain sebagainya. Setiap masalah tersebut membutuhkan pemecahan yang harus dilakukan masyarakat
secara bersama sama collaboration.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dan beragam dampak positif negatifnya, semakin kompleksnya permasalahan manusia, dan
kita berada pada era kompetitif yang semakin ketat pada abad ke-21 ini, dibutuhkanlah persiapan yang matang dan mantap baik konsep maupun
aplikasinya untuk membentuk sumber daya manusia human resources yang unggul. Unsur yang paling bertanggung jawab dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang unggul adalah lembaga-lembaga pendidikan di mana guru sebagai unsur yang berperan paling dominan dan menentukan. Hal inilah
yang membuat guru memikul tanggung jawab yang tidak ringan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.
Secara konseptual guru sebagai tenaga profesional harus memenuhi berbagai persyaratan kompetensi untuk menjalankan tugas dan kewenangannya secara
profesional, sementara kondisi riil di lapangan masih sangat memprihatinkan,
Buku Guru SD Kelas IV
38