solusi. Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku berlandaskan kebajikan, dimana peserta didik diberikan
suatu masalah atau konlik yang menjadikan peserta didik seakan
berada dalam konlik tersebut yang pada akhirnya mereka mencari penyelesaian sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman
yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku berkebajikan.
8. Problem Posing
Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan
kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga dipahami. Langkahnya adalah: pemahaman, jalan keluar,
identiikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, mencari alternative, menyusun soal-pertanyaan. Pada pembelajaran pendidikan
Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, dimana peserta didik didorong kemampuannya
untuk menyusun pertanyaan dari materi yang telah diberikan agar kekayaan materi dapat bervariasi melalui pembuatan soal.
9. Probing Prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun
dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap peserta didik dan pengalamannya dengan
pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya peserta didik mengonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru,
dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan. Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan
menunjuk peserta didik secara acak sehingga setiap peserta didik mau tidak mau harus berpartisipasi aktif. Dalam teknik ini peserta didik
tidak dapat menghindar dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Jika dimungkinkan akan terjadi
suasana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaan
disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman,
menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban peserta didik yang salah harus dihargai karena dengan salah menunjukkan cirinya
dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi.
Buku Guru SD Kelas IV
36