Analisis Curah Hujan Pada Musim Kemarau Periode 1971-2000

32

IV.4.6 Analisis Curah Hujan Pada Musim Kemarau Periode 1971-2000

Untuk hasil simulasi curah hujan pada musim kemarau di wilayah Nusa Tenggara Barat dengan puncaknya di bulan Juni, Juli, Agustus JJA pada periode baseline ditampilkan pada Gambar IV.10. Gambar IV.10 Curah hujan pada musim kemarau JJA 1971-2000 model MK 3.5 kiri dan model ECHAM5.MPI kanan Hasil analis kedua model untuk simulasi curah hujan pada musim kemarau di periode baseline, sebaran curah hujan pada periode tersebut berkisar 20-120 mmbulan, hasil kedua model kembali menunjukan tingkat kecocokan yang sangat baik dalam mensimulasikan sebaran curah hujan pada musim kemarau di NTB, hasil simulasi menunjukan bahwa sebaran curah hujan dominan dengan kisaran 20-60 mmbulan terjadi di sebagian besar pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Curah hujan tertinggi pada musim kemarau periode tersebut berkisar 80-120 mmbulan, yaitu di sekitar Sumbawa bagian Selatan dan Timur. Sedangkan untuk analisis komposit angin periode JJA bisa di lihat pada Gambar IV.11. Gambar IV.11 Komposit angin permukaan dengan curah hujan pada musim kemarau JJA 1971-2000 model MK 3.5 33 Secara klimatologis bisa dijelaskan bahwa periode musim kemarau di NTB dengan puncaknya sekitar Juni-Agustus JJA, dimana kondisi angin pada periode itu adalah angin timuran atau lebih dikenal dengan monsun Australia sedang aktif Aldrian dkk. 2007 dengan arah dari Timur dan Tenggara wilayah Nusa Tenggara Barat, dengan adanya obstacle dari pegunungan di sekitar Selatan Sumbawa dan Gunung Rinjani di pertengahan Lombok maka masa udara akan terhalang dan berkumpul di sekitar pegunungan sisi Selatan NTB sehingga hujan lebih berpeluang terjadi di daerah-daerah Selatan dan Timur NTB. Hal ini disimulasikan cukup baik pada Gambar IV.11, tentang komposit angin permukaan periode JJA dan sebaran curah hujan pada periode yang sama, dimana arah angin sudah dari arah Selatan dan Tenggara dan sebaran curah hujan pada periode ini sudah menunjukan kondisi musim kemarau seperti yang dinyatakan oleh Oldeman 1980 bahwa musim kemarau ditandai dengan jumlah curah hujan dalam satu bulan kurang dari 100 mm.

IV.4.7 Proyeksi Curah Hujan Pada Musim Hujan Periode 2040-2069