Proyeksi Kesesuaian Agroklimat Padi 2070-2099

48

IV.6.3 Proyeksi Kesesuaian Agroklimat Padi 2070-2099

Hasil analisis agroklimat tanaman padi future periode 2070-2099 ditunjukan pada Gambar IV.30 dan Gambar IV.31, tingkat kesesuaian agroklimat tanaman padi di provinsi NTB pada periode tersebut jika dibandingkan dengan periode 1971-2000, perubahan signifikan terlihat dengan semakin meluasnya daerah dengan tingkat kesesuaian N tidak sesuai di sebagian besar wilayah NTB seperti di Lombok Barat dan Selatan, Sumbawa Tengah dan Utara, dengan perluasan semakin bergeser ke Timur. Hasil kedua model disajikan Gambar berikut. Gambar IV.30 Peta kesesuaian agroklimat padi periode 2070-2099 model MK 3.5 Gambar IV.31 Peta kesesuaian agroklimat padi periode 2070-2099 model ECHAM5.MPI 49 Jika dibandingkan dengan periode 2040-2069 wilayah yang semula dengan tingkat kesesuaian S2 sesuai moderate di Lombok bagian Timur serta Sumbawa bagian Utara pada near future turun menjadi tingkat S3 sesuai marginal pada periode future 2070-2099. Kemudian penurunan luas wilayah dari tingkat kesesusaian S3 sesuai marginal pada periode near future turun menjadi tingkat N tidak sesuai, terjadi di Lombok bagian Tengah dan Sumbawa bagian Tengah. Wilayah dengan tingkat kesesuian S2 dan S1 semakin menyempit hanya spot kecil di Sumbawa bagian Tengah dan Timur. Hasil analisis kesesuaian agroklimat tanaman padi di provinsi NTB berdasarkan hasil kedua model, untuk periode near future 2040-2069 dan future 2070- 2099 dibandingkan dengan periode baseline 1971-2000, secara keseluruhan menunjukan terjadi perubahan signifikan pada kesesuaian agroklimat tanaman padi, hal ini ditunjukkan dengan semakin berkurangnya luasan daerah yang sesuai moderate S2 dan semakin semakin luasnya tingkat N tidak sesuai pada akhir abad 21, hal ini tentu akan berpengaruh signifikan pada luasan lahan untuk menanam padi, sehingga produksi padi diprediksi akan berkurang dimasa depan, karena bila memaksa menanam padi di lahan yang tidak sesuai secara agroklimat tentu akan mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitasnya. Hasil analisis ini bisa menjadi warning dari dampak perubahan iklim khususnya parameter curah hujan dan temperatur di NTB terhadap sektor pertanian lainya, sehingga informasi ini bisa dimanfaatkan oleh para pengguna dan pemangku kebijakan dalam menentukan perencanaan dibidang pertanian dimasa depan. Bahasan selanjutnya akan menganalisis dampak perubahan curah hujan dan temperatur terhadap produktivitas padi di bahas pada sub bab IV berikutnya. 50

IV.7 Analisis Produktivitas Padi Di NTB