Proyeksi Curah Hujan Di NTB Periode 2040-2069 Proyeksi Curah Hujan Di NTB Periode 2070-2099

27

IV.4.2 Proyeksi Curah Hujan Di NTB Periode 2040-2069

Analisis berikutnya adalah proyeksi curah hujan jangka menengah near future periode 2040-2069, hasil kedua model baik ECHAM5.MPI dan MK 3.5, secara umum mempunyai kemiripan dalam memproyeksikan sebaran curah hujan periode jangka menengah di provinsi NTB. Secara spasial terlihat tidak terjadi pergeseran sebaran curah hujan di NTB dibanding periode baseline, yang terjadi adalah penurunan rata-rata curah hujan bulanan. Diprediksi rata-rata curah hujan berkisar antara 50-350 mmbulan, penurunan curah hujan akan terjadi di sebagian wilayah Lombok bagian Utara dan Timur serta Sumbawa bagian Utara dan Tengah dari 300-350 mmbulan menjadi 250-300 mmbulan. Pada periode tersebut baik di wilayah Lombok dan Sumbawa diproyeksikan curah hujan terendah sekitar 50-150 mmbulan, akan terjadi di daerah sekitar Gunung Rinjani dan Gunung Batulanteh dan Gunung Tambora. Adapun proyeksi curah hujan periode near future diilustrasikan pada Gambar IV.5 berikut : Gambar IV.5 Curah hujan periode 2040-2069 model MK 3.5 kiri dan ECHAM5.MPI kanan

IV.4.3 Proyeksi Curah Hujan Di NTB Periode 2070-2099

Berdasarkan hasil proyeksi model ECHAM5.MPI dan MK 3.5, pada periode 2070-2099 diproyeksikan curah hujan di NTB akan berkisar 100-350 mmbulan. Secara umum rata-rata curah hujan pada periode tersebut berkurang, hal ini terlihat dari sebaran curah hujan di wilayah Pulau Lombok diprediksi berkisar 150-250 mmbulan, sedangkan di Pulau Sumbawa sebaran curah hujan yang dominan berksisar 150-200 mmbulan. Curah hujan terendah terjadi masih di sekitar Gunung Rinjani dan Sumbawa bagian Barat dan daerah Gunung 28 Tambora. Namun demikian ada juga beberapa daerah tetap lebih basah dibanding daerah lain dengan rata-rata curah hujanya berkisar 300-350 mmbulan terjadi di daerah Lombok bagian Barat, Sumbawa bagian Selatan dan Timur. Ada sedikit perbedaan hasil proyeksi kedua model pada periode ini, dimana model MK 3.5 memproyeksikan sebaran curah hujan untuk relatif lebih tinggi dibandingkan hasil proyeksi model ECHAM5.MPI, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap hasil analisis kesesuaian agroklimat maupun analisis produktivitas padi. Hasil proyeksi curah hujan periode 2070-2099 disajikan pada Gambar IV.6 berikut. Gambar IV.6 Curah hujan periode 2070-2099 model MK 3.5 kiri dan ECHAM5.MPI kanan

IV.4.4 Perubahan Curah Hujan Periode 2040-2069 Dan 1971-2000