46
IV.6.2 Proyeksi Kesesuaian Agroklimat Tanaman Padi 2040-2069
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dengan adanya perubahan curah hujan dan temperatur pada periode near future, bahwa diprediksi terjadi perubahan curah
hujan yang variatif, penurunan sekitar 30 dan kenaikan 10 dari rata-rata bulananya, sedangkan kenaikan temperatur bekisar 1,1
–1,7 C, hal berdampak pada kesesuaian agroklimat padi untuk periode tersebut, secara spasial disajikan
pada Gambar IV.28 dan Gambar IV.29.
Gambar IV.28 Peta kesesuaian agroklimat tanaman padi
periode 2040-2069 model MK 3.5
Gambar IV.29 Peta kesesuaian agroklimat tanaman padi
periode 2040-2069 model ECHAM5.MPI
47
Dampak perubahan curah hujan dan temperatur pada periode near future terlihat dari hasil analisis kesesuaian agroklimat tanaman padi dari kedua model, jika
dibandingkan dengan periode 1971-2000 hasil proyeksi menunjukkan terjadi pengurangan luasan daerah yang sesuai untuk tanaman padi di beberapa wilayah
di provinsi Nusa Tenggara Barat. Wilayah dengan tingkat kesesuaian agroklimat S2 sesuai moderate turun menjadi sesuai marginal S3 terjadi di daerah
Lombok Timur, serta Sumbawa bagian Tengah dan Selatan. Perubahan paling mencolok adalah makin meluasnya daerah dengan tingkat N tidak sesuai, baik di
Lombok bagian Barat dan Selatan serta Sumbawa bagian Tengah dan Utara.
Hasil analisis kedua model menunjukan tingkat kesesuaian agroklimat yang relatif sama, meskipun model MK 3.5 masih menghasilkan daerah yang mempunyai
tingkat kesesuaian S1 walaupun hanya spot kecil di Sumbawa bagian Tengah dan Timur. Hasil proyeksi kesesuaian model MK 3.5, lebih optimis untuk
kesesuaian agroklimat tanaman padi dibanding hasil simulasi model ECHAM.5MPI. Daerah dengan tingkat kesesuaian S2 sesuai marginal, di pulau
Sumbawa berdasarkan hasil model MK 3.5 terlihat lebih luas dibanding hasil keluaran model ECHAM5.MPI.
48
IV.6.3 Proyeksi Kesesuaian Agroklimat Padi 2070-2099