27 6.
Kesadaran masyarakat adalah kunci dari pemanfaatan sumberdaya perikanan secara lestari.
7. Pengelolaan perikanan adalah proses yang terus menerus berdasarkan
pengetahuan yang lebih baik. 8.
Proses pengambilan keputusan yang transparan. 9.
Legislasi serta penegakan hukum dan peraturan adalah dasar dari penataan pengelolaan perikanan.
2.3.5 Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan yang dilakukan Co-Fish Project
diawali dengan kegiatan penyusunan data base perikanan pantai yang akan memberikan landasan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Upaya
dilanjutkan dengan mengidentifikasi isu-isu tentang permasalahan sumberdaya
perikanan dan sosial yang berpotensi menjadi konflik.
Tujuan kegiatan pada komponen ini dimaksud untuk mewujudkan berfungsinya mekanisme pengelolaan sumberdaya perikanan dan konservasi
habitat ikan berbasis masyarakat yang dilakukan secara partisipatif. Hal tersebut terwujud melalui terciptanya pengaturan upaya pemanfaatan, perlindungan habitat
ikan dan peningkatan kepedulian akan kelestarian sumberdaya perikanan. Beberapa bentuk kegiatan antara lain berupa rehabilitasi dan pengelolaan
ekosistem bakau yang rusak atau mencegah proses abrasi pantai dengan penanaman pohon bakau baru, pengelolaan ekosistem terumbu karang berupa
pembentukan daerah perlindungan laut, pembuatan dan pemasangan terumbu karang buatan, pembentukan daerah suaka ikan, dan kegiatan restoking ikan.
Selain hal di atas, dilakukan pula berbagai kegiatan untuk mengurangi tekanan id sektor perikanan tangkap serta menghilangkan dan mencegah adanya
praktek penangkapan yang bersifat merusak seperti penggunaan racun potasium sianida
dan pemakaian bahan peledak pemboman ikan. Ditinjau dari masing-masing lokasi proyek, terdapat perbedaan fokus kegiatan karena adanya
perbedaan permasalahan yang dihadapi diantara lokasi-lokasi proyek dan kebutuhan masyarakat setempat yang berbeda Co-Fish Project 1998.
Sebelum pelaksanaan proyek dilakukan Resources and Ecological Assessment
REA dan Social and Ecomic Assessment SEA. Aktivitas
28 penyusunan rencana pengelolaan perikanan management plan dilakukan
berdasarkan hasil elaborasi data base tentang kondisi sumberdaya ikan dan habitat ekologi melaui kajian REA, serta kondisi sosial-ekonomi masyarakat nelayan
melalui kajian SEA yang dilakukan pada awal kegiatan proyek. Kajian REA memberikan informasi tentang tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan dan
kondisi habitat serta isu yang terjadi dalam konteks pemanfaatan sumberdaya perikanan.
Sedangkan kajian SEA memberikan informasi tentang tingkat pendapatan dan kesejahteraan nelayan dan keluarganya. Informasi yang terangkum dalam
REA dan SEA selanjutnya dipergunakan untuk menyusun rencana perikanan pantai fishery management plan yang bersifat umum dan rangkaian rencana aksi
action plan yang merupakan rangkaian rencana kegiatan. Rencana kegiatan disusun berdasarkan prioritas isu yang ada pada masing-masing lokasi proyek.
Begitu halnya dengan implementasi kegiatan yang dilaksanakan di lokasi-lokasi proyek dimulai dan disesuaikan dengan kajian REA dan SEA. Menurut jenisnya
di setiap lokasi dilakukan berbagai kegiatan yang termasuk dalam rangkaian kegiatan pengelolaan sumberdaya perikanan, yang disesuaikan dengan kerangka
pemikiran proyek Co-Fish Project 1998.
2.4 Evaluasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan