Perbedaan Sistem Kerja Dua Jenis Alat Penangkapan Ikan yang Terlibat Konflik

156 pencapaian target ekonomi. Kemudian beliau juga menambahkan penghancuran dan pengabaian kearifan lokal dengan berbagai regulasi negara sebenarnya menghancurkan otonomi masyarakat secara ekonomi dan politis yang akhirnya akan menempatkan masyarakat pada posisi yang marginal dan bergantung pada negara. Kurangnya dukungan pemerintah mengakibatkan permasalahan konflik sulit untuk diselesaikan secara tuntas dan masyarakat nelayan senantiasa terhimpit kemiskinan.

6.4.3 Perbedaan Sistem Kerja Dua Jenis Alat Penangkapan Ikan yang Terlibat Konflik

Untuk mengetahui bagaimana kedua jenis alat penangkapan ikan yang di pakai kedua kelompok yang terlibat konflik pada pembahasan ini dijelaskan secara terperinci bagaimana sistem kerja kedua jenis alat tangkap yang meliputi sistem kerja rawai set long net dan sistem kerja jaring batu bottom gill net. 1. Sistem Kerja Rawai Set Long Net Alat tangkap yang digunakan oleh masyarakat nelayan tardisional Kabupaten Bengkalis adalah rawai tetap set long net. Alat tangkap ini terdiri dari tali utama main line, tali cabang branch line, mata pancing, tali pelampung, bendera, lampu kelap-kelip, tali pemberat, pemberat, tali jangkar. Tali utama terbuat dari bahan polyethylene PE multifilamen berdiameter 0,5-1 cm dan panjang 400-600 m. tali cabang terbuat dari bahan polyamide PA monofilamen berdiameter 1 mm dan panjang lebih kurang 1 m. Tali cabang ini adalah tali pengikat mata pancing dimana dalam satu basket bakul berjumlah 200-250 helai. Mata pancing terbuat dari bahan besi baja yang berukuran 5, 6, 7 atau 8. Tali pelampung, tali pemberat dan tali jangkar terbuat dari bahan polyethylene PE multifilamen berdiameter 0,5 cm dengan panjang sekitar 1 meter. Pelampung bewarna putih terbuat dari bahan plastik berbentuk silinder berdiameter 20 cm dan panjang 50 cm. Pemberat terbuat dari bahan semen atau karang berbentuk bulat dengan berat 500 gr dan berjumlah sekitar 100 buahbakul. Jangkar terbuat dari bahan besi dan kayu yang memiliki mata kait berukuran 7 cm dan gando berukuran 35 cm. Pada bagian tengah gando diberi pemberat dengan berat lebih 157 kurang 250 gr. Satu unit rawai berjumlah 2-30 bakul. Harga satu bakul rawai sekitar 750 ribu rupiah dengan masa ekonomis sekitar 3 tahun. Gambar 33 Rawai dalam satu unit a, b cara membuat alat tangkap rawai b, mata pancing dan pemberat rawai c. Alat tangkap rawai dioperasikan sekitar perairan selat, perairan pantai dan juga lepas pantai dengan menggunakan armada perahu dayung atau perahukapal motor. Perahukapal motor menggunakan mesin diesel merek yanmar atau dompeng dengan masa ekonomis sekitar 10 tahun. Harga satu unit perahu dayung sekitar 1-2 juta rupiah, harga perahukapal motor sekitar 7-10 juta rupiah. Sedangkan harga satu unit mesin sekitar 7-10 juta rupiah. Pengoperasian penangkapan ikan dengan menggunakan rawai dalam satu tahun selama 8-9 bulan, dan dalam satu bulan merawai selama 18-21 hari. Jenis ikan hasil tangkapan rawai meliputi ikan kurau, gerot, malung, duri, pari, sembilang, merah, kerapu, kakap dan ikan cucut. 2. Sistem Kerja Jaring Batu Bottom Gill Net Jaring batu awalnya merupakan jaring insang hanyut drift gill net namun tujuan penangkapannya adalah pada jenis ikan kurau yang pada umumnya merupakan ikan berada pada dasar laut sehingga penggunaan jaring insang hanyut tersebut dimodifikasi, jaring batu memiliki konstruksi yang sama seperti jaring insang hanyut namun jaring insang hanyut terbuat dari benang sedangkan jaring batu terbuat dari nilon dan ditambah batu pemberat dengan tujuan jaring bisa sampai ke dasar laut. Sehingga jaring ini lebih dikenal di tengah-tengah masyarakat dengan sebutan jaring batu terutama di Kabupaten Bengkalis. c a b a b a 158 Gambar 34 Jaring batu a, batu pemberat b, mesin penggerek jaring c. Kontruksi jaring batu terdiri dari tubuh jaring webbing, tali ris atas, peluntang, tali pelampung, pelampung tanda, bendera tanda, lampu kelap-kelip, tali ris bawah dan pemberat. Tubuh jaring terbuat dari bahan polyetilene PE multifilamen nomor 30, 42 dan 48 bewarna hijau, kuning dan merah. Panjang tubuh jaring per keping sekitar 20-30 m, lebar 5-6 m dan ukuran mata jaring 4,5-8 inchi dengan jenis simpul trowler knot. Satu unit jaring berjumlah 30-100 piecekeping dengan hargapiece berkisar antara 750 ribu-1 juta rupiah, dengan umur ekonomis selama tiga tahun. Tali ris atas dan tali ris bawah terdiri dari dua lapis yanng terbuat dari nilon polyetilen PE berdiameter 4-5 mm. Peluntang atau pantau terbuat dari bahan polyvinylchlor PVC tipe selinder berdiameter 10 cm dan panjang 23 cm. dalam satu piece banyaknya peluntang 40 buah yang diikat pada tali ris atas. Tali pelampung terbuat dari bahan polyetilene PE berdiameter sekitar 6 mm dengan panjang sekitar 30 m. Pelampung terbuat dari bahan polypyline PP berdiameter sekitar 2,5 cm dan panjang sekitar 8,5 cm. pelampung umumnya bewarna putih dalam 4-5 piece jaring terdapat satu buah pelampung. Pemberat terbuat dari kecoran semen yang berbentuk lempengan dengan diameter 20 cm, tebal 2,5 cm dengan berat sekitar 1 kg per buah pemberat. Dalam setiap piece jaring terdapat 7-8 buah pemberat. Kegunaan pemberat ini supaya jaring sampai ke dasar laut. Alat tangkap jaring batu dioperasikan selama 8-9 bulan dalam setahun dan selama 18-20 hari dalam sebulan. Dalam operasi penangkapan ikan menggunakan kapal motor yang pada umumnya mesin yang digunakan merek yanmar atau mitsubishi. Kapal motor mempunyai usia ekonomis sekitar 10 tahun. Harga satu kapal antara 40-60 juta rupiah sedangkan harga mesin motor sekitar 30 juta rupiah.

6.4.4 Pemetaan Konflik dan Pihak-Pihak yang Terlibat Didalamnya