35
1. Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari APBN atau APBD
dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 satu tahun pada 31 Desember 2005
dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia paling rendah 19 sembilan belas tahun dan tidak boleh lebih dari 46 empat puluh
enam tahun pada 1 Januari 2006; 2.
Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari APBN atau APBD dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi
pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 satu tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus,
berusia paling rendah 19 sembilan belas tahun dan tidak lebih dari 46 empat puluh enam tahun pada tanggal 1 Januari 2006.
2.4.2 Teori Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat
Flippo; Handoko, 2008
.
2.4.3 Teori Input-Output
Berdasarkan teori sistem input-output, input yang baik akan menghasilkan output yang baik. Hasil kajian
Malik 2010, berkaitan dengan teori sistem input-
output, input memegang peranan penting dalam menentukan output. Semakin baik input yang diperoleh dalam suatu proyek, maka akan semakin baik kualitas output
36
yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Heyneman dan Loxley 1998 dalam
Widoyoko 2008 di 29
negara, menemukan fakta bahwa diantara berbagai masukan input yang menentukan mutu pendidikan, sepertiganya ditentukan oleh guru. Sehingga, untuk
menghasilkan output pendidikan yang bermutu, harus diawali dengan masukan input yang bermutu.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikategorikan bahwa pemilihan input yang baik dalam hal perekrutan dan seleksi kepegawaian guru, akan sangat menentukan
kinerja guru tersebut di masa mendatang. Semakin baik kriteria input kepegawaian guru, maka semakin baik kualitas output yang akan di hasilkan di
masa depan. Input ini yang akan menjadi penentu keberhasilan pendidikan di Indonesia dan di Brebes pada khususnya.
2.4.4 Indikator Perekrutan dan Seleksi Guru di Indonesia
Terdapat beberapa indikator yang harus dipenuhi dalam proses rekrutmen sehingga dapat berjalan dengan efektif, yaitu dengan memperhatikan hal-hal
berikut ini Simamora 2006:246
; Septhinna, dkk 2012:167. 1.
Mendiagnosis seefektif mungkin berdasarkan kendala waktu, sumber daya finansial, dan ketersediaan staff pelaksana yang ada faktor-faktor
lingkungan dan organisasional yang mempengaruhi posisi yang perlu diisi dan aktivitas rekrutmen;
2. Menentukan tipe individu-individu yang sering dikaryakan oleh
organisasi dalam posisi yang sama, hal ini berarti bahwa organisasi harus menentukan karakteristik individu yang akan direkrut di dalam
37
organisasinya, sehingga tidak ada kesalahan di dalam mengisi posisi yang dibutuhkan;
3. Menentukan kriteria-kriteria rekrutmen, diartikan sebagai penentuan
kriteria pelaksanaan rekrutmen karyawan yang dibutuhkan. Setiap organisasi harus menentukan karakteristik atau kriteria rekrutmen agar di
dalam pelaksanaan rekrutmen dapat berjalan secara efesien dan efektif; 4.
Mengevaluasi berbagai saluran dan sumber rekrutmen, diartikan sebagai evaluasi bagi organisasi untuk melihat capaian saluran dan sumber
rekrutmen yang sudah dilakukan; 5.
Menyeleksi sumber rekrutmen yang kemungkinan menghasilkan kelompok kandidat yang paling besar dan paling sesuai pada biaya
yang serendah mungkin; 6.
Mengidentifikasikan saluran-saluran rekrutmen untuk membuka sumbersumber tersebut, termasuk penulisan iklan, menjadwalkan program
rekrutmen; 7.
Menyeleksi saluran rekrutmen yang paling efektif biaya, diartikan sebagai tindakan mengevaluasi dan menentukan saluran rekrutmen, sehingga
pelaksanaan rekrutmen berikutnya dapat lebih baik; 8.
Menyusun rencana rekrutmen yang mencakup daftar aktivitas dan daftar untuk menerapkannya.
2.5 Pendidikan dan Pelatihan Diklat Guru