32
merupakan bagian materi dari organisasi manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan rekrutmen, sedangkan pengadaan itu terdiri dari: perencanaan,
rekrutmen, seleksi, penempatan dan produksi. Proses seleksi merupakan tahapan-tahapan khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan pemerintah. Proses seleksi merupakan proses pengambilan
keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau ditolak Ratnasari, 2013
. Berlandaskan pengertian perekrutan dan seleksi kepegawaian tersebut, dapat
diartikan bahwa rekrutmen dan seleksi kepegawaian guru adalah langkah perekrutan calon-calon guru untuk menempati salah satu posisi yang lowong
dengan terlebih dahulu dilakukan penyeleksian melalui tahapan-tahapan tes bagi calon guru tersebut sehingga diketahui kelayakannya untuk menjadi guru.
2.4.1 Sistem Perekrutan dan Seleksi Guru di Indonesia
Pemerintah melalui Kemendikbud saat ini sedang mengembangkan model penyiapan guru masa depan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 Pasal 23 ayat 1 bahwa pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru ikatan dinas berasrama di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan LPTK untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan. Selain itu, Untuk menjamin efisiensi dan mutu pendidikan ke depan, harus terjadi
transformasi model penyiapan guru di perguruan tinggi dari bleeding-supply menuju demand-driven, sesuai dengan perencanaan kebutuhan guru.
Pergeseran ini akan menempatkan Ditjen Dikti beserta perguruan tinggi LPTK, yang semula memiliki otonomi penuh, menjadi subsistem dan bagian
33
integral dari sistem keguruan nasional. Kuota mahasiswa calon guru harus dibatasi dan segera ditetapkan secara nasional, demikian pula kriteria atau
kualitas masukannya. Ditjen Dikti sangat mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi LPTK dan institusi yang
memiliki otoritas untuk melakukan perencanaan kebutuhan guru dan institusi pengguna lulusan
Ditjen Dikti, 2013 .
Sistem perekrutan guru di Indonesia saat ini mulai mengalami perubahan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengupayakan
reformasi perekrutan guru dengan dibentuknya Undang-Undang No. 52014
tentang ASN yang menyatakan bahwa guru tidak selalu harus diisi oleh PNS,
tetapi bisa juga dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK. Undang-Undang ASN memungkinkan masyarakat sipil yang memiliki
kompetensi secara profesional, dan memenuhi kualifikasi yang diminta untuk mengikuti rekrutmen pengisian jabatan PPPK. Termasuk dosen dan guru non PNS
dapat mengikuti rekrutmen terbuka tersebut menpan.go.id, 2014
. Kementerian Pendidikan saat ini menetapkan standar penetapan calon guru
input kepegawaian yaitu melalui pola penyelenggaraan pendidikan profesi guru PPG sebagai pola perekrutan dan penyeleksian calon-calon guru yang
berkualitas. Pola penyelenggaraannya dilakukan dengan cara berikut ini. 1.
Kemdikbud menyeleksi sarjana pendidikan menjadi peserta PPG lewat program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal
SM-3T. Peserta melewati serangkaian tes sebelum akhirnya ditempatkan
34
selama satu tahun di daerah 3T. Peserta yang tuntas menyelesaikan tugas sebagai guru di daerah 3T mendapatkan beasiswa masuk PPG berasrama;
2. PPG terintegrasi. Program ini diikuti lulusan SMA dari daerah 3T untuk
menjalani kuliah S-1 pendidikan yang langsung dilanjutkan PPG. Kelak, lulusan program ini akan menjadi guru, misal guru SD dengan kewenangan
tambahan bidang studi Matematika atau lainnya di daerah masing-masing; 3.
Guna memenuhi kebutuhan guru SMK produktif yang banyak variasinya, dibuat program PPG Kolaboratif. Pemilihan pola penyelenggaraan ini
disebabkan karena tidak semua LPTK memiliki pendidikan guru yang dibutuhkan SMK. LPTK dapat bekerja sama dengan universitas atau
politeknik untuk menyediakan guru SMK produktif, misal di bidang pertanian, penerbangan, pertambangan, dan lainnya.
kopertis12.or.id, 2013 .
Selain rekrutmen input guru pegawai negeri sipil PNS dari calon-calon guru lulusan perguruan tinggi freshgraduate, pemerintah juga memiliki skema
lain dalam perekrutan pegawai negeri sipil untuk guru yakni skema pengangkatan guru honorer atau non-PNS. Skema perekrutan guru honorer menjadi PNS diatur
dalam Peratutan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012.
Peraturan tersebut juga mengatur mengenai perlakuan tenaga honorer yang bekerja pada instansi
pemerintah namun penghasilannya tidak dibiayai oleh APBN dan APBD. Secara detail. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 berisi hal-hal sebagai berkut
ini.
35
1. Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai dari APBN atau APBD
dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 satu tahun pada 31 Desember 2005
dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia paling rendah 19 sembilan belas tahun dan tidak boleh lebih dari 46 empat puluh
enam tahun pada 1 Januari 2006; 2.
Tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai bukan dari APBN atau APBD dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi
pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 satu tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus,
berusia paling rendah 19 sembilan belas tahun dan tidak lebih dari 46 empat puluh enam tahun pada tanggal 1 Januari 2006.
2.4.2 Teori Sumberdaya Manusia