Materi Pelatihan X Peserta Pelatihan X

b Bagi organisasi Meningkatkan kemampuan berproduksi. Penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menciptakan kolaborasi dan jejaring kerja. PT. Gunung Madu Plantations mengadakan program pelatihan dengan tujuan agar karyawannya mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun sikap mereka, sehingga diharapkan akan berpengaruh juga terhadap cara kerja mereka menjadi lebih baik yang pada akhirnya perusahaan juga akan medapatkan keuntungan.

g. Materi Pelatihan X

7 Materi pelatihan X 7 merupakan bahan, topik, atau hal yang akan dibicarakan pada saat pelatihan. Materi pelatihan biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari program pelatihan tersebut. Peubah ini memberikan muatan faktor sebesar 1,17 dengan squared multiple correlation sebesar 0,38. Hal ini menunjukkan bahwa responden menganggap materi pelatihan memberikan kontribusi sebesar 17 lebih tibggi dibandingkan metode pelatihan dan dapat menjelaskan pelatihan sebesar 38. Materi pelatihan yang umum dapat diolah dalam pelatihan dibagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang kepribadian, hubungan dengan orang lain rekan kerja, bawahan, atau atasan, serta kepemimpinan dan manajemen. Selain pekerjaan yang ditangani, ketiga bidang tersebut mempengaruhi efektivitas kerja dan kinerja pekerja Hardjana, 2001. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihak LSTC sebagai badan yang mengurusi pelaksanaan pelatihan menunjukkan bahwa materi yang telah diberikan selama pelatihan sudah sesuai yang diinginkan oleh karyawan. PT. Gunung Madu Plantations dalam melaksanakan program pelatihan terlebih dahulu melihat materi yang sesuai dengan pekerjaan karyawannya, sehingga hasil yang dicapai baik secara per sesi maupun secara keseluruhan dari pelatihan sesuai dengan tujuan dari pelatihan itu sendiri.

h. Peserta Pelatihan X

8 Peserta pelatihan X 8 merupakan objek yang mengalami pelatihan sehingga sangat berpengaruh dalam proses pelatihan. Peserta pelatihan merupakan orang perorang, sehingga dengan demikian perlu diperlakukan secara pribadi, ditanggapi secara pribadi dan dibantu secara pribadi. Hal ini didasarkan pada setiap orang memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-berbeda. Peubah ini memiliki muatan faktor sebesar 1,14 dengan SMC sebesar 0,35, angka ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan dinilai oleh responden 14 lebih tinggi dari metode pelatihan dalam membentuk pelatihan dengan tingkat penjelas 35. Penilaian yang tinggi responden terhadap peubah ini diduga karena responden merasa mengalami sendiri proses pelatihan itu. Responden secara tidak langsung telah mengerti dalam proses pelatihan peserta pelatihan sangat membantu atau tidak dalam pelaksanaanya. Menurut Panggabean 2003, bahwa peserta yang mengikuti pengembangan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama, baik tenaga operasional dan karyawan manajerial. Karyawan baru yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada perusahaan itu. Mereka diberi pengembangan agar memahami, terampil dan ahli dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga para karyawan itu dapat bekerja lebih efisien pada pekerjaannya. Karyawan lama yaitu karyawan lama yang oleh perusahaan ditugaskan untuk mengikuti pengembangan pada Balai Pusat Latihan Kerja. Pengembangan karyawan lama ini dilaksanakan karena tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan perusahan, penggantian mesin lama dengan yang baru, dan sebagainya. Pelatihan yang sering dilakukan oleh PT. Gunung Madu Plantations bersifat operasi kerja, sehingga peserta pelatihan yang sering adalah karyawan lama karena mereka yang sering mengalami kesulitan dalam bekerja, jadi pelatihan tersebut bersifat pelatihan internal perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa peserta pelatihan masih terdapat pemberian pelatihan yang tidak merata setiap devisinya sehingga peserta pelatihan yang sering mengikuti program pelatihan merasa bosan dengan aktivitas tersebut. Hal ini diduga bahwa beberapa peserta pelatihan mengikuti pelatihan karena tuntutan dari perusahaan bukan kemauan untuk menambah wawasannya sendiri.

2. Peubah Laten Terikat Produktivitas Karyawan